Kasus Penjualan Ginjal Tembus 30 Orang

Wah, Jual Ginjal Dibandrol 300 Juta

Ilustrasi/Istimewa

JAKARTA, RIAUBERNAS.com - Penyidikan kasus penjualan ginjal yang menyeret RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) terus berkembang. Saat ini sudah ada 30 korban yang ditemukan menjadi korban sindikat haram ini.

"Data kami dan pengakuan tersangka masih 15 orang korbannya. Tapi, kami dapatkan dari tim di lapangan, korbannya itu hampir mencapai 30 orang. Kami akan terus cari informasi ini, apakah semua ini terkait dengan tiga tersangka tersebut atau bukan," kata Kanit Human Trafficking Subdit III AKBP Arie Dharmanto di Mabes Polri Selasa (9/2), dikutip BeritaSatu.com.

Lanjutnya, dia meminta media untuk sabar dan maklum. Saat ini pihaknya tengah sibuk mengklarifikasi dokumen yang terkait kasus ini yang sebelumnya disita dari RSCM Kencana.

"Kalau perkembangan lanjut tentunya kita tak akan diam. Kami akan sampaikan kepada wartawan, saya pastikan tiada dusta di antara kita," tegasnya.

Seperti diberitakan, RSCM Kencana digeledah pada Kamis (4/2/2016) kemarin untuk mencari dokumen-dokumen terkait bisnis ilegal ini. RSCM Kencana ini termasuk RS yang telah dimintai keterangan dalam kasus ini. Polisi mencari hubungan antara rumah sakit, dokter, dengan para tersangka.

Ada tiga tersangka dalam kasus ini adalah AG, DD, dan HR alias HS. Mereka mempunyai fungsi masing-masing yaitu AG dan DD--yang juga sebenarnya adalah korban di masa lalu--mencari korban sedangkan HS menjadi penghubung dengan pihak rumah sakit.

Modusnya, begitu HS mendapat order ginjal dari pihak RS, dia lalu mengorder ke AG dan DD untuk mencari korban. Peristiwa ini sudah terjadi sejak Januari 2014-Desember 2015 lalu. Setelah mendapat orang yang mau dibeli ginjalnya, korban lalu dibawa ke sebuah klinik di Garut untuk dicek. Korban kemudian dibawa ke laboratorium di Bandung, dan selanjutnya ke RS di Jakarta.

HS, korban, dan penerima ginjal lalu bertemu dokter ahli ginjal di RS Jakarta dengan membawa hasil lab di Bandung itu. Dokter ahli ginjal lalu memberikan surat pengantar ke RS di Jakarta untuk dilakukan cross match atau pencocokan darah.

Di Jakarta korban menjalani CT Scan ginjal, memeriksa jantung, paru, dan psikiater. Setelah dinyatakan memenuhi syarat maka dokter kemudian menentukan tanggal pelaksanaan operasi. Harus ada persetujuan dari keluarga dan surat pernyataan korban yang semuanya dibuat HS untuk menjalani pengangkatan ginjal.

Harga ginjal sendiri dibandrol Rp 225-300 juta, ini di luar biaya operasi Rp 100 juta. Dari uang ratusan juta itu korban hanya menerima antara Rp 70-90 juta. (***)



Editor    : Ai


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar