Usai Sholat Istisqo, Hujan pun Turun Meski Tak Lama

Perjuangan Bupati Dan Satgas Karhutla Siak, Medan Berat Tak Surut Padamkan Api

Bupati Siak Alfedri, Kapolres Siak, Danramil, dan Kepala BPBD Siak naik helikopter guna memantau karhutla di Siak, kemarin.

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Gumpalan asap putih ke abu-abuan terlihat mengepul di salah satu desa di Kecamatan Siak, tepatnya di Kampung Rawa Air Putih. Menempuh jarak kurang-lebih 15 menit dari Ibukota Kabupaten Siak, Kota Siak Sri Indrapura, namun dalam radius 5 kilometer saja bau asap sudah tercium.

Makin mendekati lokasi, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan bertambah pekat. Ini membuat mata menjadi perih, apalagi lokasi yang harus dilalui adalah tanah dengan medan gambut yang cukup berat dan dalam. Dibutuhkan kendaraan double cabin dengan penggerak 4 roda (4 WD) untuk melewati jalan yang dirintis alat berat oleh tim gabungan, sebagai akses masuk menuju lokasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Sudah 10 hari lamanya api menghanguskan sedikit demi sedikit areal perkebunan milik warga. Puluhan personil gabungan yang sudah bertugas sejak H-1 Hari Raya Idul Adha lalu tampak masih gigih memanggul nozzle, mesin dan selang peralatan pemadaman, berjibaku melawan api. Sejumlah personil satgas gabungan dari BPBD Provinsi Riau dan BPBD Kabupaten Siak, Manggala Agni, personil Koramil 03 Siak dan Polres Siak dibantu relawan Masyarakat Peduli Api Kampung Rawang Air Putin sudah berhari-hari berperang melawan api.  

Di pagi itu, kerja para ‘pejuang asap’ mendapat dukungan Direktur Samapta Korsabhara Baharkam Mabes Polri Brigjen Pol M. Nasri, yang tiba bersama sejumlah perwira menengah dari Polda Riau. Beberapa hari lalu, lokasi yang sama juga menjadi lokasi kunjungan pemantauan pemadaman karhutla oleh Bupati Siak Alfedri bersama rombongan.

Rombongan disambut Asisten Pemkesra Pemkab Siak Budhi Yuwono, didampingi Kepala BPBD Kabupaten Siak Syafrizal yang hadir usai mengikuti Upacara HUT Pramuka ke 58 di Bumi Perkemahan Tengku Buwang Asmara. Tampak hadir pula Wakapolres Siak Kompol Hariri, Kapolsek Siak Kompol Abdul Rahman, dan Danramil Mayor Inf Suratno memimpin pemadaman dilokasi.

"Luas lahan terbakar sudah mencapai 20 Ha Pak. Petugas gabungan sudah 10 hari melakukan upaya pemadaman dengan berbagai cara, termasuk mengerahkan alat berat untuk`membuat`kanal`untuk`membatasi api tidak meluas sekaligus mengalirkan sumber air, membuat embung, serta`mengerahkan water bombing," terang Budhi Yuwono kepada Brigjen Nasri.

Selain itu, sosialisasi dan pemasangan spanduk peringatan karhutla juga sudah dilakukan, di samping sejumlah upaya seperti sekat kanal dan membagi zonasi daerah rawan karhutla di Negeri Istana menjadi enam cluster yang menjadi andalan strategi mewujudkan Siak Hijau juga sudah dilakukan.

"Tapi memang titik hotspot masih saja dijumpai meski belum separah kejadian beberapa tahun lalu," tandasnya.

Saat melakukan peninjauan lapangan, Direktur Samapta yang hadir untuk meninjau langsung upaya pemadaman serta memantau kendala petugas gabungan di lapangan. Ia menyebut fenomena anomali iklim akibat Siklus El Nina yang perkiraan puncaknya akan terjadi pada tahun 2020 mendatang perlu menjadi perhatian bersama, termasuk pemangku kepentingan dan masyarakat didaerah rawan karhutla.

"Kami baru saja bersama instansi terkait dan masyarakat memonitor titik hotspot yang cukup luas dan sedang diupayakan langkah pemadaman. Kita doakan agar dalam waktu yang singkat bisa dipadamkan oleh tim gabungan, saya yakin dengan semangat yang ditunjukkan akan bisa dipadamkan," kata Brigjen Pol M. Nasir.

Ia juga mengajak masyarakat yang berdomilisi disekitar perkebunan untuk berperan aktif bersama-sama mengawasi lingkungan agar kejadian karhutla tidak lagi terjadi, karena dampak negatifnya kata dia turut mempengaruhi aspek sosial budaya, kesehatan dan keamanan.

"Dampak jangka panjangnya juga tidak baik untuk kesehatan khususnya bagi anak-anak, karena bisa terserang gangguan ISPA. Untuk itu saya berterimakasih kepada semua personil yang tergabung dalam satgas, yang sudah bahu-membahu melakukan usaha pemadaman," sebutnya.

Asisten Pemkesra Budhi Yuwono juga meminta masyarakat yang tinggal disekitar areal gambut untuk berhati-hati dan tidak sembarangan membuang puntung rokok yang masih menyala, serta tidak melakukan pembersihan lahan dengan cara membakar walaupun dihalaman rumah, karena beresiko tinggi munculnya titik api.

"Pemilik lahan perkebunan juga kami himbau untuk senantiasa menjaga dan membersihkan kebun agar tidak tumbuh semak belukar. Karena dari beberapa lokasi terjadinya karhutla rata-rata terjadi diperkebunan yang tidak terawat ditumbuhi belukar yang rentan kering dan terbakar saat terjadi cuaca panas ekstrim serta angin yang kencang seperti sekarang ini," ajaknya.

Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Siak menjelaskan, sejumlah upaya yang dihadapi personil pemadaman di lapangan diantaranya ketersediaan sumber air untuk pemadaman dan jarak lokasi kebakaran dengan sumber air.

"Kondisi tersebut diperparah dengan angin kencang dan cuaca ekstrim yang membuat nyala api sulit dipadamkan, namun demikian personil lapangan tidak menyerah melakukan pemadaman. Alhamdulillah tim gabungan dibantu water bombing dari perusahaan serta alat berat dari Dinas PU Tarukim dan Dinas Pertanian untuk membuat kanal air dan embung," jelas Syafrizal.

Sebelumnya, Bupati Siak Alfedri sendiri bersama Kapolres Siak, Danramil, dan Kepala BPBD Siak, usai melepas pawai takbir Iedul Adha langsung memantau sejumlah titik api menggunakan Helikopter di wilayah Kampung Rawang Air Putih dan Tasik Betung.

Kata Alfedri, spot yang agak besar berada di Kampung Rawang Air Putih dan Tasik Betung sebagian wilayah Bengkalis. Sudah 10 hari ini dilakukan water Bombing di wilayah tersebut, dan Sabtu pagi itu, (10/8), pemadaman dibantu oleh anggota BPBD Siak, Manggala Agni, dan perusahaan.

Begitu juga untuk wilayah Rawang Air Putih, dilakukan Pemadaman oleh petugas BPBD, TNI/Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, dan bantuan dua Helikopter untuk water bombing dari perusahaan Sinar Mas Group. "Tentu kita berharap, lokasi titik api tersebut bisa diatasi", ujarnya, Sabtu (10/8/2019) malam.

Kemudian ia menyampaikan apresiasi atas dukungan dari pihak perusahaan yang intens dalam mengantisipasi karhutla. Dibuktikan dengan bantuan Water Bombing lewat udara, memakai 2 unit Heli Super Puma dari PT. RML App. Dengan melibatkan puluhan tim darat fire marshall perusahaan, beserta perlengkapan alat-alat mesin pompa.

"Atas nama pemerintah daerah kami mengapresiasi bantuan dari Perusahaan, kami tetap mengharapkan dukungan seperti ini terus terjaga dan berkesinambungan", ucapnya.

Lebih lanjut, mantan Camat Minas itu menyebutkan, sekiranya ada kabut tebal saat shalat Idul Adha, masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker. Kemudian pada hari Senin, para pegawai dan honorer bersama masyarakat akan melakukan shalat Istiqosah atau sholat minta hujan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar lahannya. Jika dilakukan, ada sanksi berat yang akan menjerat sipelaku pembakar lahan maupun hutan", jelas Alfedri.

Selain itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah melayangkan surat kesekolah-sekolah jika kabut asap semakin tebal, anak-anak sekolah bisa diliburkan, dengan catatan sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. Sebagian wilayah sudah diatasi dan terus dilakukan upaya pendinginan, seperti di kampung Merempan, Paluh, Dosan, dan di wilayah Kecamatan Dayun. Termasuk titik api yang baru muncul di Benteng Hilir.

Tak lupa ia pun menyampaikan apresiasi ke semua pihak, termasuk jajaran TNI/Polri yang telah berperan aktif dalam penanganan karhutla secara intens. Ia berharap terus dilakukan upaya pencegahan dan tindakan yang berkesinambungan, agar kebakaran tidak meluas dan bisa padam secara total.

Usai Sholat Istisqo, Hujan Pun Turun

Dua hari kemudian, Senin (12/8), usai melaksanakan apel, Bupati Siak Alfedri bersama sejumlah pimpinan OPD, ASN dan honorer serta masyarakat Siak melaksanakan Sholat Istisqo atau sholat memohon hujan. Dalam arahannya, Bupati mengatakan bahwa akibat karhutla ini membuat kabut asap semakin tebal.

"Dan sebagai manusia yang menyakini bahwa setiap musibah dan rahmat datangnya dari Allah, maka kita pada hari ini bersama-sama melakukan do'a dan shalat minta hujan, semoga hajat kita di kabulkan Allah," kata Alfedri.

Sejauh ini, upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan ini sudah semaksimal mungkin dilakukan, dengan melibatkan seluruh komponen. Baik itu dari pihak kepolisian, TNI, Damkar, Masyarakat Peduli Api, Manggala Agni, dan prusahaan, baik melalui udara maupun melalui darat.

"Kita sudah bekerja secara maksimal dalam memadamkan api ini. Dengan harapan, kabut tidak bertambah tebal dan hujan akan turun. Namun itu tidak cukup, agar hujan itu turun atas kehendak Allah, hari ini kita bersama-sama bermunajat minta turunkan hujan agar bencana asap ini hilang," ungkapnya.

Masih kata Alfedri, Gubernur juga mengimbau, jika kabut asap bertambah tebal, anak sekolah boleh diliburkan, dengan catatan sekolah wajib melaporkan ke Dinas pendidikan masing-masing.

Pelaksanaan sholat Istisqa'i itu dihadiri para tokoh masyarakat, alim ulama, para pelajar, TNI/Polri, dan ratusan para ASN dan honorer di lingkungan Pemkab Siak. Selang sholat Istisqa'i berlangsung, kota istana langsung diguyur hujan, namun tidak berlangsung lama. (Van)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar