*Menuju Pembangunan.

Generasi Muda Rohil di Tekan Harus Mampu Mengembang Nilai Pancasila

ADVERTORIAL ROHIL

BAGANSIAPIAPI - Pemerintah kabupaten (Pemkab) Rohil mengingatkan sekaligus mengajak para generasi muda agar tidak melupakan nilai-nilai pancasila yang saat ini telah semakin mulai memudar. Selain itu, Generasi muda juga harus selalu mengenang jasa pahlawan revolusi yang telah berjuang mempertahankan keutuhan negara kesatuan republik indonesia (Nkri), karena perjuangan panjang para pahlawan merupakan sejarah panjang dalam perjalanan bangsa ini.

"Untuk mewujudkan keutuhan NKRI tentunya para generasi muda harus melakukan kerja keras dan saling bergotong royong demi terwujudnya pancasila yang abadi,"ujar Plt Sekda Rohil.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, para pahlawan revolusi kita puluhan tahun lalu sebanyak tujuh jendral dibunuh dan dimasukan kelubang buaya saat terjadi pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang disebut dengan G30S PKI. Nah, ini suatu pertanda kerja keras, perjuangan dan pengorbanan para pahlawan kita dalam mempertahankan keutuhan Negara yang kita cintai ini, "sebut Surya Arfan.

Untuk meneruskan perjuangan para pahlawan kita itu senantidaknya sebagai aparat pemerintahan wajib mengenang jasa-jasanya, Pancasila merupakan pemersatu bangsa dengan menanamkan nilai-nilai yang bisa menghormati sesama. walaupun Di indonesia ini terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama namun kita tetap bisa bersatu dengan berpedoman kepada pancasila.

Bangsa indonesia berlandaskan kepada pancasila, Maka dari itu Pancasila adalah salah satu Aset negara  yang harus dipertahankan dan di hormati. "jangan sempat terjadi perpecahan sesama kita, jagalah kekompakan itu hingga akhir hayat, dengan kekompakan kita maka negara manapun tidak akan berani kepada kita, "pesannya.

Selain itu, hari Kesaktian Pancasila yang kita peringati setiap tahunnya tidak lepas dari peristiwa G30S PKI. Pancasila juga mengandung makna yang amat penting bagi sejarah perjalanan bangsa Indonesia yang merupakan dasar dari negara dan dalam peringatan hari ini harus dijadikan sebagai kesempatan untuk mendalami tentang pemaknaan nilai nilai Pancasila itu sendiri.

"Intinya nilai-nilai pancasila tidak boleh dilupakan dalam praktik kehidupan sosial bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena tanpa itu semua sulit bagi kita untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis dan cita-cita perjuangan kemerdekaan, "Ujarnya. Ditambahkan, tema peringatan hari kesaktian pancasila tahun ini yakni "kerja nyata untuk kemajuan bangsa sebagai wujud pengamalan pancasila".

Pancasila sebutnya harus dikenalkan dari sejak dini terutama disekolah-sekolah agar rasa kemanusian bisa menjadi landasan pergaulan generasi muda. Makanya sangat perlu disosialisasikan dan memberikan maknanya kepada siswa, karena pancasila itu merupakan harga mati bagi bangsa indonesia.

Dalam Sejarah singkatnya, Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh tepat pada 1 Oktober 2016, Hari ini 1 OKtober adalah bertepatan dengan hari kesaktian Pancasila, dimana pada beberapa tahun lalu satu hari sebelumnya telah terjadi tragedi G30SPKI yang terkenal. Dan syukur Negara kita tercinta Indonesia selamat dari upaya pemusnahan tersebut.

Pada 30 September itu telah terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap jenderal-jenderal putra terbaik bangsa Indonesia. Mereka yang menjadi korban itu adalah: Letnan Jenderal A. Yani, Mayjen R. Suprapto, Mayjen Haryono, Mayjen S. parman, Brigjen D.I. Panjaitan, Brigjen Sutoyo, Letnan Satu Pire Andreas Tendean, dan Brigadir Polisi Karel Susult Tubun. Sementara Jenderal A.H. Nasution berhasil meloloskan diri dari kepungan G.30.S PKI, meski kakinya kena tembak dan putrinya Ade Irma Suryani menjadi korban dan beberapa hari kemudian meninggal dunia. Sejarah singkat Hari Kesaktian Pancasila

Pada tanggal tersebut pemberontak berhasil menguasai dua sarana komunikasi yaitu RRI Pusat dan Pusat Telekomunikasi masing-masing di Jalan Merdeka Barat dan di Jalan Merdeka Selatan. Melalui RRI pagi jam 07.20 dan jam 08.15. pemberontak mengumumkan tentang terbentuknya “Dewan Revolusi” di pusat dan di daerah-daerah. Dewan Revolusi merupakan sumber segala kekuasaan dalam Negara Republik Indonesia. Juga diumum, gerakan tersebut ditujukan kepada “Jenderal-Jenderal” anggota Dewan Jenderal yang akan mengadakan coup terhadap pemerintah.

Pada saat bersamaan diumumkan pendemisioniran Kabinet Dwikora. Jam 14.00 diumumkan lagi bahwa Dewan Revolusi diketuai oleh Letkol Untung dengan wakil-wakilnya Brigjen Supardjo, Letkol (Udara) Heru, (Laut) Sunardi dan Arjun Komisaris Besar Polisi Anwas.

Deputy II MEN/PANGAD MAYJEN TNI Suprato, Deputy III MEN/PANGAD Mayjen TNI Haryono MT, ASS 1 MEN/PANGAD Mayjen TNI Suparman, ASS III MEN/PANGAD Brigjen TNI DI Pandjaitan, IRKEH OJEN AD Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo, yang kemudian beliau mendapat gelar sebagai Pahlawan Revolusi. Usaha PKI untuk menculik dan membunuh MEN PANGAB Jenderal TNI A.H. Nasution mengalami kegagalan, namun Ajudan beliau Lettu Czi Piere Tendean dan putri beliau yang berumur 5 tahun Ade Irma Suryani Nasution telah gugur menjadi korban kebiadaban gerombolan G 30 S/PKI. Dalam peristiwa ini Ade Irma Suryani telah gugur sebagai tameng Ayahandanya. Para pemimpin TNI AD tersebut dan Ajudan Jenderal TNI Nasution berhasil diculik dan dibunuh oleh gerombolan G 30 S/PKI tersebut, kemudian secara kejam dibuang/dikuburkan di dalam satu tempat yakni di sumur tua di Lubang Buaya daerah Pondok Gede. Sejarah singkat Hari Kesaktian Pancasila.

Setelah adanya tindakan PKI dengan G 30 S/PKI-nya tersebut, maka keadaan di seluruh tanah air menjadi kacau. Rakyat berada dalam keadaan kebingungan, sebab tidak diketahui di mana Pimpinan Negara berada. Demikian pula halnya nasih para Pemimpin TNI AD yang diculikpun tidak diketahui bagaimana nasib dan beradanya pula.

Usaha untuk mencari para pimpinan TNI AD yang telah diculik oleh gerombolan G 30 S/PKI dilakukan oleh segenap Kesatuan TNI/ABRI dan akhirnya dapat diketahui bahwa para pimpinan TNI AD tersebut telah dibunuh secara kejam dan jenazahnya dimasukan ke dalam sumur tua di daerah Pondok Gede, yang dikenal dengan nama Lubang Buaya.

Dari tindakan PKI dengan G 30 S nya, maka secara garis besar dapat diutarakan :

1. Bahwa Gerakan 30 September adalah perbuatan PKI dalam rangka usahanya untuk merebut kekuasaan di negara Republik Indonesia dengan memperalat oknum ABRI sebagai kekuatan fisiknya, untuk itu maka Gerakan 30 September telah dipersiapkan jauh sebelumnya dan tidak pernah terlepas dari tujuan PKI untuk membentuk pemerintah Komunis.

2. Bahwa tujuan tetap komunis di Negara Non Komunis adalah merebut kekuasaan negara dan mengkomuniskannya.

3. Usaha tersebut dilakukan dalam jangka panjang dari generasi ke generasi secara berlanjut.

4. Selanjutnya bahwa kegiatan yang dilakukan tidak pernah terlepas dari rangkaian kegiatan komunisme internasional.

Padahal sudah jelas bahwa Pancasila lah satu-satunya ideologi yang sempurna dimana Pancasila ini sifatnya adalah Universal tidak memojok pada satu golongan atau perorangan.

Dan kini pun setelah tujuh puluh satu tahun perjalanan bangsa Indonesia, Pancasila telah banyak mengalami batu ujian dan dinamika sistem politik, mulai zaman Orde Lama dengan demokrasi parlementer, zaman Orde Baru dengan demokrasi terpimpin hingga Orde Reformasi saat ini dengan demokrasi multipartai. Tapi Pancasila tetap eksis di bumi Nusantara ini, namun dewasa kini kita perhatikan, Pancasila hanya dijadikan pajangan ditiap ruang-ruang kerja tanpa ada penghayatan dan pengamalan makna dari Pancasila terseb.(adv/hms/mat)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar