Antisipasi Karhutla

Kapolsek Sungai Mandau Lakukan Kordinasi Dengan Penghulu dan Masyarakat

Kapolsek Sungai Mandau Lakukan Kordinasi Dengan Penghulu dan Masyarakat

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Kapolsek Sungai Mandau IPTU Siswoyo, SH melakukan kordinasi dengan Penghulu Tasik Betung dan masyarakat guna menjaga Hutan Lindung GSK Kampung Tasik Betung Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak, Rabu (27/1/2021) sekitar pukul 09.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB.

Dalam patroli bersama antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bersama  Polsek Sungai Mandau dan RPK PT. Arara Abadi Distrik 1 Melibur dihadiri personil sebanyak 5 orang Polri, anggota RPK sebanyak 4 orang dan Security 2 orang. Sementara Peralatan digunakan Roda Dua sebanyak 6 unit, Roda empat sebanyak Dua unit dan speed 2 unit.

Kapolsek Sungai Mandau IPTU Siswoyo SH mengatakan, bahwa saat melakukan penyisiran di hutan konservasi di Perkampungan Tasik Betung dan seputaran areal hutan lindung Giam Siak Kecil (GSK) di Kampung Tasik Betung Kecamatan Sungai mandau tidak ditemukan titik api. 

"Setelah dilakukan penelusuran kelapangan tidak ditemukan titik api di areal hutan konservasi dan Hutan Lindung GSK Kampung Tasik Betung," ungkap dia. 

Selanjutnya, Personil menemukan pondok yang di buat oleh masyarakat setempat untuk mencari ikan di dalam areal Hutan Lindung GSK, namun sudah tidak di gunakan lagi. 

"Kita tetap memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar hutan agar tidak melakukan pembakaran dan membuang puntung rokok sembarangan pada saat mencari ikan berhubung cuaca mulai panas," ingatnya. 

Kapolsek juga melakukan kordinasi serta patroli rutin bersama RPK PT. Arara Abadi untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di hutan konservasi dan hutan Lindung GSK. 

"Kita kordinasi dengan masyarakat setempat dan penghulu kampung untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan serta pembersihan terhadap pondok yang dibuat masyarakat di areal tersebut agar tidak terjadi pembalakan secara liar dan untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi Karlahut," tandasnya. (Van)