ROKAN HILIR, RIAUBERNAS.com - Terjadinya penurunan dana perimbangan dari sektor Dana Bagi Hasil (DBH) dari Pemerintah Pusat ke daerah berdampak pada menurunnya APBD Kabupaten Rokan Hilir. Karena itu, agar tak terlena dengan DBH maka Pemkab Rohil harus menggarap sektor-sektor lainnya.
"Turunnya DBH Rohil dari tahun 2015 lalu sebesar Rp2,7 triliun dan tahun 2016 menjadi Rp2,6 triliun disebabkan terjadinya penurunan dana perimbangan dari sektor DBH,” kata Pelaksana Tugas Sekda Rohil, H Surya Arfan, di Bagansiapiapi, Selasa (2/2).
Surya juga mengakui, selama ini APBD Rohil bergantung penuh dari dana perimbangan terutama dari sektor DBH.
"Apa yang akan terjadi dengan APBD Rohil jika terus berharap pada DBH. Hal ini tidak bisa dibiarkan secara berlarut, sehingga membuat terlena dan harus ada upaya lain untuk pemasukan PAD unggulan Rohil ke depannya,” paparnya.
Karena itu, ia berharap kepada Dinas Pendapatan Rohil agar terus mengoptimalkan potensi daerah untuk pemasukan PAD Rohil, terutama pemasukan dari sektor pajak dan retribusi. Sehingga kedepannya APBD Rohil tidak hanya bergantung dari DBH saja, melain dari sektor lainnya.
"Untuk pemasukan PAD Rohil sebenarnya banyak. Hanya saja belum optimal terlaksana, seperti dari sektor pajak bumi dan bangunan perdesaan perkotaan (PBB-P2). Jika ini tergarap dengan optimal, ke depan saya yakin PAD Rohil bakal meningkat," tutupnya. (adv/hms/ar)
Editor : Ai