PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Adanya dugaan karyawan PT Energi Mega Persada (EMP) Bentu Ltd di Kabupaten Pelalawan yang terdeteksi positif Covid-19 berinisial SA (30), GPA Manager Energi Mega Persada, Amru Mahalli, membantah dengan menyatakan bahwa SA bukan merupakan karyawan EMP.
Pernyataan ini disampaikan GPA Manager Energi Mega Persada, Amru Mahalli, pada media ini, Selasa (21/7/2020). Menurutnya, SA merupakan karyawan dari salah satu mitra kerja (kontraktor) Energi Mega Persada (EMP) Bentu Ltd.
"Jadi SA bukan karyawan EMP Bentu Ltd. Dia
bekerja di lokasi stasiun penerimaan gas di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, dengan waktu kerja 20:20, yakni 20 hari bekerja dan 20 hari libur (off)," katanya.
Dia menjelaskan bahwa pada saat libur (off) tanggal 29 Juni 2020, SA pulang ke daerah asalnya di Provinsi Jambi. Tanggal 15 Juli 2020, SA datang dari Provinsi Jambi dengan mengendarai kendaraan pribadi seorang diri.
"Sesuai protokol kesehatan dari pemerintah yang dijalankan oleh EMP Bentu Ltd termasuk kontraktornya, sebelum memulai pekerjaan SA melakukan rapid test di salah satu rumah sakit di Pangkalank Kerinci, Kabupaten Pelalawan," ujarnya.
Jadi, lanjutnya, dari hasil Rapid Test dan PCR Test yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, SA dinyatakan positif Covid-19 dan diisolasi di salah satu rumah sakit di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.
"Sesuai aturan yang ditetapkan EMP Bentu Ltd, setiap pekerja dari luar Provinsi Riau yang libur dan kembali bekerja, tidak diizinkan memasuki lokasi kerja maupun mess karyawan sebelum dinyatakan bebas dari Covid-19. Karena itu sejak kedatangan SA di Kabupaten Pelalawan, dia belum pernah melakukan kontak dengan pekerja lain," tandasnya
Lanjutnya, selama ini EMP Bentu Ltd bersama kontraktor/rekanan kerja berkomitmen untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan seperti rapid test/PCR test kepada pekerja, pemeriksaan suhu tubuh setiap memasuki area kerja, menyediakan sarana pencuci tangan/handsanitizer di lokasi kerja, penggunaan masker dan penerapan physical distancing secara konsisten.
"Kita melakukan protokol kesehatan secara ketat sesuai anjuran pemerintah, karena kita ingin memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di daerah ini," tukasnya. (ndy)