Di APR, Presiden Jokowi Sampai Dua Kali Kaget

Di APR, Presiden Jokowi Sampai Dua Kali Kaget
Kunjungan Presiden Jokowi di Nursery PT. Asia Pasific Rayon Pangkalan Kerinci

PELALAWAN (Riaubernas) - Orang nomor satu di Republik Indonesia ini akhirnya menginjakkan kaki di komplek Asia Pasific Rayon, anak perusahaannya Raja Garuda Emas (RGE) milik Taipan Sukamto Tanoto.

Bagi Presiden Jokowi, di Kabupaten Pelalawan bukan menjadi kunjungan perdana nya di daerah berjuluk negeri Seiya sekata sejak ini. Namun di Riau komplek tempat beroperasinya APR Group, ini merupakan kunjungan perdananya.

Kesan pertama dalam kunjungan perdana itu dimulai dengan pujian sang presiden atas kekagumannya kepada Anderson Sukamto yang mengomandani jajaran direksi APR, disebutkan Jokowi bahwa sosok Anderson yang masih muda namun memiliki kepintaran yang sangat luar biasa dalam menjalankan perusahaan raksasa.

"Ada Mas Anderson, saya panggil Mas karena masih muda sekali, tapi pintarnya setengah mati," puji Jokowi saat pembukaan sambutannya pada peresmian APR.

Jokowi mengaku kaget, bahwa di Kabupaten Pelalawan, dimana tempat beroperasinya APR memiliki fasilitas pembibitan (Nursery) yang dapat menghasilkan 300 juta bibit, dan dikembangkan dengan teknologi tissue culture.

"Saya tadi kaget, di sini ada nursery persemaian pembibitan yang kapasitasnya 300 juta bibit. Saya tanya, di mana, di dunia yang punya persemaian sebesar yang ada di sini, di Kabupaten Pelalawan?. Saya kaget terus terang dengan jumlah yang begitu besarnya. Itu saya kira dikerjakan dengan tissue culture Pak ya? Dengan tissue culture.  Kapasitasnya gede sekali, tunjukkan di negara mana ada persemaian sebesar ini?," Kata Jokowi

Tak hanya di kagetan dengan Nursery 300 juta bibit, mantan pengusaha furniture mengakui baru mengetahui bahwa kayu bisa menjadi kain. Proses pengolahan serat kayu (Viscosa) menjadi rayon yang kemudian di olah lagi menjadi kain membuat wong Solo ini terkaget kaget.

"Saya juga kaget, bahwa kayu bisa menjadi rayon, bisa menjadi kain. Orang hanya tahunya kapas itu menjadi kain, tapi sekarang serat kayu, viscosa bisa menjadi kain.," tambahnya

Dengan kunjungan nya ke Pelalawan kali ini, Jokowi mengingatkan bahwa jangan hanya berpikir bahwa teknologi ada di Amerika, Jerman dan Skandinavia. Namun teknologi juga ada di Kabupaten Pelalawan Riau.

"Ini juga teknologi yang juga perlu diberikan apresiasi. Jangan berpikir yang namanya teknologi itu hanya ada di Eropa, teknologi hanya ada di Jerman, teknologi hanya ada di Skandinavia, di Indonesia pun ada dan itu di Kabupaten Pelalawan, bukan di Jakarta, bukan di Jawa, tapi di Pelalawan Riau. Ini yang banyak tidak diangkat." Akunya

Di kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga menyelipkan tugas kepada Menteri Perindustrian untuk menjaga eksistensi industri garmen tanah air agar tidak kalah bersaing dengan negara lain.

"Ini adalah sebuah hal yang memang perlu diangkat. Indonesia tidak kalah dengan Eropa, tidak kalah dengan Amerika di dalam teknologi dari yang namanya kayu kemudian melompat menjadi kain dan menjadi garmen. Oleh sebab itu saya titip kepada Pak Menteri Perindustrian, jangan sampai industri garmen kita itu kalah bersaing dengan Viet Nam. Kita sudah punya bahan baku sendiri sekarang, dari sini. Karena persaingan kita ini persaingan antarnegara, bukan antarkabupaten, bukan antarprovinsi, bukan antarperusahaan tapi sudah antarnegara. Negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat, bukan negara kaya mengalahkan negara miskin, bukan negara besar mengalahkan negara kecil. Tapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat, dan kita ingin menjadi negara yang cepat." Pungkas Jokowi optimis (Sam)