SKHUN Dicetak di Kertas HVS, Orangtua Pertanyakan Keabsahannya

SKHUN Dicetak di Kertas HVS, Orangtua Pertanyakan Keabsahannya
ilustrasi

PELALAWAN, RIAUBERNAS.com - Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) tahun ajaran 2013/2014 dipertanyakan keabsahannya oleh sejumlah orangtua wali murid di sebuah Sekolah dasar (SD) yang ada di Kabupaten Pelalawan. Pasalnya, SKHUN TA 2013/2014 itu dicetak hanya di kertas HVS bukan diblangko seperti biasanya.

"Yang bikin kami khawatir, jadi SKHUN tahun ajaran 2014/2015 yang sudah keluar malah dicetak di blangko bukan dikertas HVS seperti yang anak kami punya," keluh salah seorang wali murid, Jumrizal (40), Minggu (3/1/2016).
 
Jumrizal mengatakan jika SKHUN hanya selembar kertas yang terbuat dari HVS dikhawatirkan akan menimbulkan masalah dibelakang hari nanti.

"Kita orang tua tentu khawatir, bisa jadi SKHUN berhologram itu menjadi salah satu persyaratan bagi anak kita untuk menghadapi seleksi-seleksi ditingkat nasional untuk menatap masa depannnya. Sementara kita untuk saat anaknya kertas HVS biasa, yang bisa jadi bisa dipalsukan yang menimbulkan banyak masalah," ujarnya.
 
Karena itu, lanjutnya, dirinya berharap Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Pelalawan atau Disdik Provinis Riau bisa memberikan

penjelasan.

"Kita harapkan Disdik, entah itu kabupaten atau provinsi, dapat menyelesaikan persoalan ini. Kita para orangtua meminta penjelasan sekaligus jaminan bahwa SKHUN yang dipegang para orang tua saat ini berupa selembar kertas biasa (HVS) tanpa standar security tidak menimbulkan masalah dibelakang hari. Kalau sekiranya banyak celah masalah, kami minta dicetak ulang sesuai standar yang berlaku," tandasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan, Drs Syafrudin Kamal saat dikonfirmasi soal ini mengaku belum mengetahui benar

persoalan tersebut, dengan alasan dirinya baru menjadi Kadisdik pada awal tahun 2015. Namun setelah menghubungi stafnya beberapa saat kemudian, Syafruddin memastikan hal tersebut merupakan kewenangan Disdik Provinsi Riau.

"Itu kewenangan Provinsi. Jadi kita bagaimanalah," katanya tanpa bisa memberikan solusi terkait kekhawatiran para orang tua yang takut bermasalah di kemudian hari. (dra)


Editor    : Ai