Tinjau Karhutla di KM 23 Langgam, Ini Yang Disampaikan Panglima TNI

Tinjau Karhutla di KM 23 Langgam, Ini Yang Disampaikan Panglima TNI
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kapolri Tito Karnavian dan Gubri Drs Syamsuar saat menjawab pertanyaan wartawan di lokasi karhutla

PELALAWAN, RIAUBERNASCOM - Rombongan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal M. Tito Karnavian, Menteri LHK Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, Pangkostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan, SH, M.Tr, Kabaharkam Komjen Pol Condro Kirono, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol M. Iqbal Aslog Panglima Mayjen TNI Kukuh Sudibyo, Asop Panglima Mayjen Ganip Warsito, Asop Kapolri Irjen Pol Martuani Sormin, Danrem 031/WB Brigjen TNI Mohammad Fadjar, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, Kapolda Riau Irjen. Pol. Drs. Widodo Eko Prihastopo, MM dan Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si, beserta anggota rombongan lain mendarat di kawasan Teknopolitan Langgam Pelalawan Riau kisaran jam 10.00 WIB.

Kehadiran para pejabat di kabupaten Pelalawan pada 13 Agustus 2019 untuk meninjau lokasi lakasi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau terkhusus di Kabupaten Pelalalawan. Sekitar 10.20 WIB, di halaman Kampus Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan Kawasan Teknopolitan Pelalawan rombongan tiba menggunakan helikopter Heli jenis EC-725 caracal.

Setelah turun dari helikopter rombongan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal M. Tito Karnavian, Menteri LHK Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, Pangkostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan, SH, M.Tr, Kabaharkam Komjen Pol Condro Kirono, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol M. Iqbal Aslog Panglima Mayjen TNI Kukuh Sudibyo, Asop Panglima Mayjen Ganip Warsito, Asop Kapolri Irjen Pol Martuani Sormin, Danrem 031/WB Brigjen TNI Mohammad Fadjar, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, Kapolda Riau Irjen. Pol. Drs. Widodo Eko Prihastopo, MM dan Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si, beserta anggota rombongan lain menggunakan 1 Heli jenis EC-725.  

Rombongan disambut Bupati Pelalawan HM. Harris, Kapolres AKBP Kaswandi Irwan, SIK, Kajari Nophy T. Suoth, SH, MH, Ketua PN Nelson Angkat, SH, MH, Kepala OPD, Perwakilan Perusahaan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan undangan lainnya. Begitu tiba, rombongan langsung diarahkan ke bus yang telah disediakan untuk meninjau lokasi karhutla di KM 23 Jalan Poros PT. RAPP.

Terlihat dilokasi aksi pemadaman dan pendinginan sedang berlangsung. Rombongan juga ikut langsung melakukan aksi pemadaman. Terlihat juga Panglima TNI  Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyerahkan pakaian ganti kepada personil yang tidak pulang ke rumah karena bertugas di karlahut.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal M. Tito Karnavian dan Menteri LHK Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc, bergantian menjawab pertanyaan wartawan di lokasi karhutla. Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa setelah meninjau di lapangan dengan menggunakan heli, pihaknya sudah melihat penanganan karhutla sudah cukup efektif.

"Apalagi kita tengah menghadapi musim kemarau, jika penanganan darurat nanti kita berencana akan tambah dengan pesawat Hercules yang memiliki kapasitas sekali angkut sebesar 10 ton dengan sekali angkut kapasitas air sebanyak 108 liter. Kita juga akan latih pilotnya agar bisa masuk ke titik api. Sejauh ini, Heli Water Bombing masih dinilai efektif dalam penanganan karhutla. Kita akan tambah dengan pesawat hercules karena kondisi puncak musim kemarau ini, jadi kita akan berencana untuk menambah dengan pesawat hercules," tandasnya.
 
Sementara Menteri KLHK, Siti Nurbaya, sedang mengumpulkan data-data terkait korporasi yang diduga lalai dalam menjaga areal konsesinya dari karhutla. Menteri Siti juga menjelaskan jika sampai dengan sekarang sudah diberikan peringatan kepada 55 perusahaan seluruh Indonesia bukan hanya di Riau karena dibeberapa daerah juga terjadi Karhutla. Kemudian juga ditambahkan bahwa penegakan hukum kasus karhutla ini sejatinya harus mendapat dukungan semua pihak secara kolaboratif.

Dalam menangani kasus karhutla menurut Menteri Siti menilai konsep penegakan hukum menjadi bagian penting, disamping juga mencari carabagaimana agar menolong masyarakat dalam hal pembukaan lahan tanpa bakar.

"Jadi kelihatannya memang aspek penegakan hukum dan bagaimana menolong pembukaan lahan untuk masyarakat di bagian itu yang secara konseptual harus diperkuat. Karena kalau monitoring sudah ada konseptualnya dan sudah jalan dengan baik, seperti monitoring hotspot, monitoring dengan sistem terpadu, apalagi akan disempurnakan oleh BNPB," ungkap Menteri Siti.

Sedangkan Bupati Pelalawan HM Harris dihadapan para pemilik perkebunan sawit menegaskan harapannya agar semua perusahaan senantiasa menjaga arealnya masing-masing. Tak hanya itu, orang nomor satu di Kabupaten Pelalawan ini juga menginginkan agar peran perusahaan dalam menjalankan kewajibannya menangani karhutla disesuaikan dengan rayonisasi dan kluster-kluster yang telah ditetapkan.

"Setiap perusahaan harus menjalankan kewajiban-kewajiban dalam penanganan karhutla sesuai dengan rayonisasi dan kluster-kluster yang telah ditetapkan," tegasnya.

Kapolres Pelalawan, AKBP Kaswandi, di kesempatan itu menjelaskan bahwa penanganan karhutla terus dilakukan oleh TNI dan Polri ke wilayah-wilayah yang masih terdeteksi karhutla. Apalagi situasi saat ini masih musim kemarau, sementara hujan intensitas turunnya pun kecil dan lahan-lahan perusahaan pun kering.

"Saat ini, masih ada titik-titik api di daerah ini diantaranya di Langgam 3 lokasi hanya pendinginan saja, di Kecamatan Pelalawan yakni di Desa Sering, di Pangkalankerinci di Jalan Lingkar, di Pangkalankuras, dan di Ukui yakni di Desa Toro dan Desa Lubuk Kembang Bungo," ujarnya.

Dalam penanganan karhutla, sudah dua minggu para personil Polres Pelalawan melakukan pemadaman di lapangan. Bahkan mereka diperintahkan untuk menginap di lokasi jika jaraknya jauh. Kapolres Pelalawan juga meminta agar semua perusahaan peduli terhadap wilayahnya masing-masing.

"Begitu juga pada masyarakat dan perusahaan, kita dari Kepolisian tak segan-segan memproses para pelaku karhutla, baik dari perusahaan maupun dari masyarakat," tukasnya. (ndy)