Berikan Rasa Aman, Dit Samapta Polda Banten Laksanakan Patroli Dialogis

Berikan Rasa Aman, Dit Samapta Polda Banten Laksanakan Patroli Dialogis

SERANG BANTEN, RIAUBERNAS.COM - Dalam upaya memberikan rasa aman kepada masyarakat, Dit Samapta Polda Banten laksanakan patroli dialogis di beberapa pusat keramaian yang ada di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Selasa (07/05/2019) pukul 09.00 WIB.

Kapolda Banten Irjen Pol Drs Tomsi Tohir Msi, melalui Dirsamapta Polda Banten, Kombes Pol Jondrial, Sik mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan patroli dialogis dengan mengendarai kendaraan R4 mengunjungi Taman Graha Asri Ciracas Serang, Pangkalan ojek Serdang Kramatwat, dan Pangkalan ojek online Cilegon.

Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi dan berdialog dengan warga, terkait antisipasi pencegahan berkembangnya Paham radikalisme. Selain itu juga menghimbau warga Taman Graha Asri Ciracas Serang Banten, agar tidak terpengaruh jika ada orang dari kelompok tertentu dengan memberikan pemberitaan yang tidak sesuai faktanya.

"Kita mengajak warga Desa Cipocok untuk bekerjasama dengan pihak Kepolisian dalam hal Pencegahan terhadap penyebaran berita tidak benar (HOAX, red), demi terwujudnya situasi kamtibmas yang aman dan kondusif, serta terjaganya keutuhan NKRI," terang Jondrial.

Dirsamapta Polda Banten menjelaskan, kegiatan dilaksanakannya patroli R2 dan R4 ini diharapkan agar dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat. "Alhamdulillah, patroli dialogis kali ini tidak ditemukan adanya orang atau organisasi yang sedang menyebarkan faham Radikalisme," tutup Jondrial.

Sementara, tokoh masyarakat Desa Margaluyu Khairuddin, mengucapkan rasa terimaksihnya kepada Polri khususnya Polda Banten yang telah membantu mengingatkan warganya dalam mengantisipasi organisasi yang bersifat paham radikalisme yang tersebar disekitar masyarakat.

"Saya selaku tokoh masyarakat, mengharapkan kepada pihak kepolisian untuk terus menjalankan kegiatan patroli dialogis ini disetiap Desa. Apalgi di Desa yang terpencil yang masyarakatnya masih kurang memahami tentang paham radikalisme tersebut," imbuh Khairuddin.