SIAK, RIAUBERNAS.COM - Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Perubahan RPJMD Kabupaten Siak tahun 2016-2021 dilaksanakan Pemerintah Daerah Kabupaten Siak, Senin pagi (11/02/2019) di Kantor Bupati Siak, Komplek Perkantoran Tanjung Agung.
Rapat tersebut dimaksudkan untuk menjaring ide, gagasan, sumbang saran, serta berbagai masukan yang konstruktif dalam rangka perumusan dan penyusunan perubahan RPJMD Kabupaten Siak 2016-2021.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Siak, Wan Yunus dalam laporannya selaku penanggungjawab kegiatan.
"Forum ini dimaksudkan untuk menghimpun masukan dari seluruh pemangku kepentingan, pada tahap awal sebagai masukan terhadap program pembangunan daerah dalam rangka perubahan RPJMD", terangnya.
Setelah pelaksanaan forum konsultasi publik ini, kata Wan Yunus, akan dilanjutkan demgan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk mempertajam rancangan perubahan RPJMD, dan dilanjutkan dengan pengajuan perubahan peraturan daerah ke DPRD Kabupaten Siak untuk dibahas dan disahkan.
Sementara, Bupati Siak Syamsuar mengatakan, penyusunan rancangan awal RKPD dan RPJMD, yang di susun oleh Bappeda, adalah dalam rangka penyempurnaan rancangan awal dokumen. Karena itu, kata Syam, perlu dilakukan forum konsultasi publik terlebih dahulu.
"Saya harap, melalui forum ini terhimpun aspirasi dan harapan masyarakat terhadap tujuan dan program pembangunan daerah. Dengan pertimbangan tingkat urgensi, efisien, dan efektivitas penyelenggaraan, pelaksanaan forum konsultasi publik bisa dilakukan secara bertahap dan sekaligus", sebut Syamsuar.
Sejak dilantik sebagai Bupati Siak tahun 2011, Syam menyebut prioritas pembangunannya diantaranya peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat dengan membangun lima rumah sakit tipe D di lima kecamatan terjauh dari RSUD Tengku Rafian di Ibukota Kabupaten Siak Sri Indrapura.
"Saat ini kita sudah meresmikan RS tipe D di tiga kecamatan, yaitu Minas, Tualang dan Kerinci Kanan. Tinggal yang belum Kandis dan Sungai Apit", ungkapnya.
Prioritas pembangunan selanjutnya, kata dia, adalah pariwisata, dimana pengembangan pariwisata terus diupayakan dengan menjadikan Siak-Mempura sebagai kesatuan kota kembar, yang sudah dimulai dengan pemugaran tangsi Belanda di Benteng Hulu.
"Jangan menunggu siap, saat ini tangsi Belanda sudah bisa di buka menjadi obyek wisata. Tahun ini kita akan menyiapkan rancangan lansekap yang saat ini dalam proses lelang", kata dia.
Turut hadir pada acara itu, Wakil Bupati Siak H. Alfedri, Sekda Siak H. Tengku Said Hamzah, Ketua DPRD Siak Indra Gunawan, Kepala Bappeda Siak Wan Yunus, pimpinan OPD dilingkungan pemkab Siak, serta camat se-Kabupaten Siak. (Van/rls)