ROKAN HILIR, RIAUBERNAS.COM - Sesuai dengan visi dan misi Hari jadi Provinsi Riau menjadi Provinsi Riau perekonomian berbudaya melayu, dengan momentum Visi dan misi tersebut, sangatlah indah jika dapat diraih, tentunya akan mengalir ke Kabupaten/Kota, karena Provinsi tersebut tidak memiliki wilayah.
Provinsi Riau telah cukup memperhatikan kedaerah terutama Rohil, kita ucapkan terima kasih, kepada Provinsi Riau, kita harapkan kedepan demikian terus terutama infrastruktur, Demikian dikatakan Sekda Rokan Hilir, Drs H. Surya Arfan Msi, Jum'at (10/8/2018).
Sekarang ini, Rohil masih sangat berharap Provinsi Riau dalam memperjuangkan DBH, kami dan Sekda Provinsi, telah menemui Dirjen Perimbangan dan Direktur DBH, menuntut dan konsolidasi DBH tahun 2013 dan tahun yang terakhir.
"Kita minta kepada mereka, untuk menghitung ulang berapa lifting minyak Rohil sebenarnya, kenapa daerah selama ini menjadi korban terus, tetap masih berutang, alasan mereka kelebihan bayar", beber Sekda.
Selain itu, kita minta Pertamina tranparansi dalam hitungan produksi listing, sehingga daerah bisa memahami, jika memang daerah pendapatannya kurang, bisa genjot pengelola dilapangan.
"Jika adanya pengaduan dari Pertamina dilapangan kita akan responship, bergerak terus, kalau tidak beroperasi satu hari, beribu barel akan rugikan daerah, dan berakibat turunnya harga minyak tersebut", kata Sekda lagi.
Kita miris terhadap daerah ini, hanya setengah yang menikmati pengelola migas, sementara PT.Chevron dan PT Pertamina yang menikmati, sementara masyarakat belum.
Melalui mekanisme inilah, Provinsi Riau dan Daerah, tetap perjuangkan jalur alternatif lain sumber masukan daerah, salah satunya kembangkan sektor pariwisata menjadi sumber handalan meningkatkan PAD.
PAD perlu kita gali, Pajak PBB, namun saat ini kendala banyak belum sadar bayar pajak.
"Bappenda kini terus mendata sasaran pajak pada bangunan walet. Bagansiapiapi sebanyak 300 unit, ditambah Kecamatan Bagan Batu, Panipahan, Rimba Melintang bisa mencapai 1000 unit", beber Surya. (Syofyan)