Saatnya Menentukan Pilihan

Saatnya Menentukan Pilihan
H Djamaluddin SKM

Perjalanan panjang Pilkada telah sampailah di penghujung waktu, banyak hal yang telah diungkapkan selama kampanye, dan banyak pula fakta yang telah tersingkap, sehingga semakin jelas siapakah sosok yang layak dan pantas, untuk diberikan amanah mengurusi negeri melayu ini, menitipkan asa anak negeri untuk lima tahun ke depan.

Bak kata orang, hidup adalah pilihan, dan sekarang saatnya menentukan pilihan untuk masa depan Riau lima tahun ke depan. Empat pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang merupakan putra-putra  terbaik Riau, telah tampil dengan sempurna dipanggung kampanye, memperkenalkan diri dan mengurai visi-misi dan program kerja. Saatnya untuk menetukan pilihan, karena pilihan hari ini akan menentukan nasib Riau negeri melayu ini.

Saat-saat yang menjadi saksi sejarah terpilihnya pemimpin Riau akan segera tiba, yakni Rabu 27 Juni 2018, itulah hari yang paling mendebarkan bagi pasangan calon dan tim pendukungnya. Hari yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat, untuk menentukan siapakah kandidat yang akan terpilih nantinya.

Tidak mungkin semua akan terpilih sebagai pemenang, dan tidak mungkin juga semua akan kalah, tentunya akan ada salah satu calon terbaik diantara yang baik, yang Allah tetapkan takdirnya untuk memimpin Riau ini lima tahun ke depan.

Menjelang masa pencoblosan, kita akan melalui masa tenang yang akan berlangsung selama tiga hari, semestinya masa tenang ini menjadikan masyarakat sebagai pemilih mampu menentukan dan memantapkan pilihannya. Tidak bisa dipungkiri, bahwa godaan dan intimidasi terselubung masih bisa menerpa dalam perjalanan menuju kotak suara.

Sebenarnya, pada rentang waktu masa tenang tersebut, sangatlah rawan terjadi pelanggaran pilkada. Mulai dari alat peraga kampanye, politik uang, pengerahan pemilih, hingga potensi terjadinya intimidasi terhadap pemilih. Kerawanan ini harus bisa diantisipasi oleh penyelenggara, sehingga masyarakat dapat memberikan hak suaranya dengan aman dan nyaman.


Seruan memilih.

Seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS), sudah melambaikan-lambaikan tangannya memanggil masyarakat yang mempunyai hak pilih, untuk menyalurkan hak suaranya. Masyarakat diajak untuk menunaikan hak berdemokrasi dan menentukan pemimpinnya untuk lima tahun ke depan. Sudah sepatutnya, para pemegang hak suara menyambut panggilan demokrasi itu dengan antusias dan suka cita, karena satu suara sangatlah berharga dalam menentukan calon pemimpin untuk masa lima tahun mendatang.

Jika ingin mencari sosok yang sempurna, maka sungguh tidak akan pernah bisa menentukan pilihan, tetapi setidaknya, kita bisa memilih yang terbaik diantara yang baik. Setiap sosok pasti punya sisi positif dan negatifnya masing-masing. Masyarakat sebagai pemilih harus cerdas dan bijak, dalam menentukan pilihan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai pemilih: 1). Kenali calon yang akan dipilih. Mengenali calon dapat dilakukan dengan cara melihat figur dan rekam jejak calon tersebut, apalagi di zaman yang serba canggih saat ini, tidak sulit untuk mengetahui siapa sebenarnya calon tersebut.

2). Pahami visi-misi dan program kerja dari seitap calon, apakah visi-misi dan program kerjanya tersebut, akan mampu menjadi solusi bagi permasalahan dan kemajuan daerah, atau hanya cerita pelengkap dokumen pilkada yang tidak akan pernah dapat terealisasi.

3). Mewaspadai terhadap segala bentuk kecurangan dalam pemungutan dan penghitungan suara, baik yang dilakukan oleh pasangan calon, tim kampanye, maupun oleh penyelenggara sendiri. 4). Pastikan terdaftar sebagai pemilih.


Jadilah pemilih yang cerdas dan bijak.

Sesuatu yang baik akan selalu berasal dari yang baik pula, tidak akan pernah berasal dari yang tidak baik, walaupun kadang terlihat baik. Jadilah pemilih yang cerdas dan bijak, jangan menggadaikan masa depan daerah dengan kepentingan sesaat, dan dengan cara-cara yang sesat pula.

Pemilih yang cerdas sangat mampu untuk melihat kualitas seorang calon, tanpa terpengaruh dengan iming-iming ataupun intimidasi. Bertindaklah secara rasional, dan bijak dalam menggunakan hak pilih, jangan biarkan ambisius sesat dari orang pribadi dan kelompok, yang merusak tatanan demokrasi negeri ini yang sudah berjalan dengan baik.

Pada akhirnya menjadi tanggung jawab semua pihak, ketika calon sudah terpilih dan pilkada telah usai, untuk kembali merekatkan persatuan dan persaudaraan yang sempat terpecah, karena perbedaan aspirasi dan pilihan dalam Pilkada. Dan perlu diingat, bahwa kandidat yang telah terpilih merupakan kepala daerah bagi seluruh masyarakat Riau hingga lima tahun ke depan, bukan lagi milik kelompok pendukung atau partai politik pengusungnya.

Selamat Mencoblos..!


Oleh : Djamaluddin Ali
Penulis pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Panwaslu Kabupaten Pelalawan