Budidaya Aren, Komoditi Yang Menjanjikan Bagi Masyarakat

Budidaya Aren, Komoditi Yang Menjanjikan Bagi Masyarakat
Budidaya Aren, komoditi yang menjanjikan.

SIAK, RIAUBERNAS,COM - Tanaman hutan dan budidaya Aren, dilirik sebagai usaha pengembangan di Indonesia yang sangat memungkinkan dilakukan. Disamping masih luasnya lahan-lahan tidak produktif, juga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi di dalam negeri atas produk-produk yang berasal dari tanaman aren, sekaligus meningkatkan pendapatan petani, dan dapat pula ikut melestarikan sumber daya alam serta lingkungan hidup.

Pohon aren dapat dimanfaatkan, baik berfungsi sebagai konservasi, maupun fungsi produksi yang menghasilkan berbagai komoditi, yang mempunyai nilai ekonomi. Alasan ini menjadikan tanaman Aren sebagai komoditi alternatif bagi Riau, yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil buah sawit terbesar di Indonesia, untuk membudidayakannya.

Guna mengenalkannya kepada masyarakat, di laksanakan sosialisasi tentang perhutanan dan budidaya tanaman aren yang di pimpin langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup H. Syafrilienti, dan di Ikuti oleh para Camat dan penghulu, Kamis (31/5/2018) pagi, di ruang Sri Indrapura kantor Bupati Siak.

 "Enau dalam bahasa Siak, ini tumbuh secara liar dan cenderung belum dimanfaatkan secara optimal, karena minimnya informasi dan pengetahuan tentang pengelolaanya. Padahal, jenis tanaman Palma ini kaya manfaat dan memiliki nilai ekonomi cukup tinggi", ungkap Syafrilenti.

Ia berharap, melalui sosialisasi ini, tanaman Aren dapat di kembangkan di kabupaten Siak, sehingga menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat. Diakuinya, meskipun Kabupaten Siak lebih banyak lahan gambut, namun tanaman aren dapat tumbuh di segala jenis tanah termasuk tanah gambut, namun memerlukan sedikit perawatan agar tumbuh dengan baik.

"Tanaman aren ini di sebut juga tanaman sejuta manfaat, mulai dari daun, hingga akarnya dapat di manfaatkan baik untuk makanan, obat-obatan, serta bantang pohon aren di manfaatkan untuk membuat tepung dan bahan pembuatan furniture", jelasnya lagi.

Hal senada, juga di ungkapkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Aren Indonesia Provinsi Riau Muhammad Dun. Dirinya menyebutkan, aren adalah tanaman yang multi manfaat, mulai dari daun hingga akarnya bernilai ekonomi, bahkan prospek ekonominya dapat mengalahkan kelapa sawit, yang dapat panen 2 (dua) minggu sekali, sedangkan aren dapat di panen setiap hari.

"Pohon aren dapat di panen pada usia 5-6 tahun sejak masa tanam, dan dapat berproduksi setiap hari selama 7 bulan", kata Muhammad Dun.

Menurut perhitungannya, dari satu batang aren, mampu menghasilkan 10 liter nira/hari yang dapat di jual per liternya dengan harga Rp.10.000.

"Jika tiap orang memiliki 18 pohon aren, sudah bisa menghasilkan uang Rp.1,8 juta, dan ini baru dari hasil air nira saja, belum pemanfaatan dari buah kolang kalingnya, bahkan yang terbaru air nira pohon aren dapat dimanfaatkan pula sebagai penghasil Bioethanol", tambahnya.

Muhammad Dun menceritakan, bersama timnya sedang mengembangkan tanaman ini di wilayah Riau, seperti di Pekanbaru, daerah Rumbai, Sungai Pagar, Bengkalis, dan Pelalawan.

Menurut Ketua Asosiasi Aren Provinsi Riau Warsitio mengatakan, untuk pembibitan Aren, sedang tahap pengembangan.  Pihaknya juga tengah melakukan pelatihan dan penelitian, sehingga kedepanya budidaya tanaman aren dapat diterapkan di Riau khususnya di Kabupaten Siak.

Pada akhir forum, juga dibuka sesi diskusi dan tanya jawab bersama, dan terlihat antusias peserta yang ingin mengetahui lebih jelas tentang kendala dan pemanfaatan budidaya tanaman aren untuk kedepanya. (Van)