ROHIL, RIAUBERNAS.COM - Disamping menghadiri Rakernas Partai Hanura di Pekanbaru, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Kabupaten Rokan hilir, tepatnya di Desa Pelita Kecamatan Bagan Senembah.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi melakukan peninjauan dan meluncurkan program Peremajaan atau Replanting kebun sawit rakyat tranmigrasi 1985, di Kepenghuluan Gelora, Kecamatan Bagan Senembah Rokan Hilir (Rohil), Rabu (9/5/2018).
Pada moment kunjungan itu, mantan Walikota Solo tersebut, menyerahkan Sertifikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang berjumlah 1000 dokumen, kepada masyarakat Bagan Senembah secara simbolis, dan disaksikan langsung Plt. Bupati Rohil Drs. Jamiludin dan para Menteri kabinet.
Kemudian melaksanakan penanda tanganan MOU program Replanting tersebut, yang disaksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil.
Setelah melaksanakan penanda tanganan MOU, Presiden Joko Widodo, dan Plt. Gubri wan Thamrin Hasyim, dan Plt. Bupati Drs.H. Jamiludin, meluncurkan Program Replanting, dengan melakukan penanaman Bibit Sawit secara simbolis dilokasi Desa Pelita.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, bahwa dana untuk Replanting peremajaan sawit ini, sebagian besar dikutip dari hasil saat ekspor sawit.
Hasil kutipan ekspor sawit tersbut, dikembalikan kepada rakyat untuk kebutuhan replanting. Dalam program replanting ini, diharapkan kepada masyarakat untuk banyak-banyak bersabar, karena dalam pengurusan surat, tidak bisa selesai dalam waktu cepat, karena sekarang dalam tahapan pengumpulan dokumen.
Program Replanting pemerintah Pusat ini, setiap masyarakat petani mendapat bantuan sebesar Rp 25 Juta per-hektar, dari mulai penyediaan pembibitan sawit, dan tumbang pokok, urus surat, sampai penanaman.
Dijelaskan Darmin, pelaksanaan Replanting, ada perusahaan yang menghandle sebagai penjamin bibit kelapa sawit, dan ditanam dalam masa waktu tiga tahun kedepan.
Dikatakan Darmin, pemerintah menguruskan bibit sawit, agar sawit masyarakat dapat menghasilkan buah yang lebih berkelas, namun jika tidak besedia menerimanya boleh saja, Karena dana Bank tidak melalui perantara, pihak Bank minta petani membuat kartu kredit.
"Dengan telah ditekennya MOU, terkait pembiayaan Badan pengelolaan Dana Perkebunan Sawit (BPDP) petani sawit sudah bisa mengunakan kredit, masyarakat jangan kuatir, karena pemerintah pusat sungguh-sungguh ingin membantu para petani sawit dan petani karet", Ungkap Darmin. (syofyan)