PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Usai para honor di daerah ini menjerit karena gajinya belum turun, kini giliran sekolah tingkat SD dan SMP yang menjerit dikarenakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) triwulan 1 tak kunjung turun. Padahal dana tersebut sangat diperlukan guna operasional sekolah yang harus terus berjalan.
"Iya, sampai sekarang belum turun. Biasanya paling lambat pertengahan Februari sudah turun, Bang, tapi sampai sekarang belum juga. Ya terpaksa untuk operasional sekolah yang menggunakan dana BOS, kita siasati dengan berhutang sana-sini," keluh salah seorang Kepala Sekolah SD yang tak mau disebutkan namanya, pada media ini, Rabu (22/3).
Kepala Sekolah tersebut menjelaskan bahwa untuk operasional sekolah seperti Alat Tulis Kantor (ATK) yang berhubungan dengan photocopy dan keperluan lainnya, terpaksa pihaknya harus berhutan dulu. Begitu juga untuk anak-anak sekolah yang tengah berlatih guna mengikuti Lomba O2SN pada awal April mendatang.
"Ya seperti anak-anak yang tengah berlatih guna menghadapi pertandingan O2SN awal April nanti. Tetntu kita harus memberikan konsumsi pada mereka, apalagi mereka berlatihnya sepulang sekolah. Untuk hal-hal seperti itu terpaksa kita tanggulangi sebisanya," tandasnya.
Terpisah, manager BOS Pelalawan, Mahnizar, membenarkan soal belum cairnya dana BOS triwulan pertama ini. Menurutnya, akibat terkendalanya dana BOS triwulan 1 yang belum cair ini, sudah banyak pihak sekolah yang menelpon menanyakan hal ini. Karena aturannya memang paling lambat biasanya bulan pertengahan Februari dana BOS triwulan pertama sudah cair.
"Kita sendiri sudah bertanya ke Disdik Provinsi, informasinya sudah sampai ke Biro Keuangan dan tengah diproses. Ya kita harapkan dana BOS itu bisa segera cair agar kegiatan sekolah bisa lancar," katanya.
Untuk dana BOS triwulan 1 ini, sambungnya, jumlah dana BOS bagi tingkat SD mencapai 10 milyar lebih dengan jumlah siswa SD penerima dana tersebut sebanyak 51.425 siswa yang terdiri dari negeri dan swasta. Sedangkan untuk tingkat SMP, jumlah dana BOS triwulan 1 ini mencapai 3 Milyar lebih dengan jumlah siswa penerimanya sebanyak 15.143.
"Kalau untuk tingkat SD, tiap siswanya mendapatkan dana sebesar 800 ribu setahun sementara SMP memperoleh 1 juta per siswanya setahun," tukasnya. (tim)
Editor : Andy Indrayanto
