Konsentrasi merupakan daya berfikir dan daya ingat seseorang terhadap sesuatu materi yang diberikan oleh pemateri. Konsentrasi juga dapat diartikan memfokuskan ataupun memperhatikan segala aktifitas yang sedang dilakukan atau dikerjakan. Berbicara tentang konsentrasi masih banyak anak-anak yang belum menyeimbangkan konsentrasi belajar pada saat pembelajaran di kelas sedang berlangsung khususnya pada anak-anak sekolah dasar.
Faktor-faktor anak-anak tidak konsentasi pada saat pembelajaran dikelas sedang berlangsung. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar anak pada saat pembelajaran:
1. Bukan pelajaran yang disukainya.
Siapapun anaknya, yang pasti memiliki pelajaran yang tidak disukai semasa ia sekolah, namun tidak dibenarkan dalam pembelajaran berlangsung tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan. Memang benar jika kita belajar pada mata pelajaran yang disukai pasti kita akan semangat dan memperhatikan secara seksama.
Berbeda jika belajar pada pembelajaran yang tidak kita sukai, apalagi semasa anak-anak sekolah dasar pemikiran belajar sudah dipikirkan berat padahal belajar sangat menyenangkan jika pelajaran tersebut yang disukai. Langkah yang dapat kita lakukan sebagai usaha anak untuk bisa menyukai pelajaran yang ia tidak sukai menjadi disukai seperti membuat pelajaran tersebut menyenangkan seperti memilih metode ataupun media yang mudah dipahami siswa seperti melalui permainan atau praktek langsung.
2. Berbicara pada teman semejanya.
Berbicara kepada teman suatu hal yang menarik apalagi yang dibicarakan yang berkaitan dengan pengalaman ataupun berita terkini, hal tersebut dapat membuat tidak ingat waktu dan tempat. Tidak jarang siswa sering mengobrol kepada temannya pada saat pembejaran berlangsung, hal tersebut dapat mengganggu konsentrasi teman lainnya. Upaya dalam menanggulangi masalah tersebut guru dapat membuat peraturan pada saat guru menjelaskan tidak boleh berbicara kepada teman dan tidak boleh mengganggu temannya.
3. Waktu istirahat yang singkat.
Waktu anak SD istirahat berdurasi 10 sampai dengan 15 menit, bagi anak-anak hal tersebut masi kurang lama dalam istirahat seperti makan dan bermain. Pada masuk jam pelajaran selanjutnya anak tersebut masih banyak yang tidak bisa konsentrasi dalam pembelajaran.
Hal tersebut salah satu faktor tidak fokus karena mungkin banyak yang belum menyelesaikan aktivitasnya. Hal tersebut dapat diupayakan seperti guru untuk mengembalikan fokus dengan melakukan ice breking dan melakukan pelajaran yang menyenangkan untuk mengembalikan kefokusan anak tersebut.
4. Pelajaran yang membosankan.
Pada saat pembelajaran yang hanya mengunakan metode ceramah membuat anak-anak tidak tertarik dalam pembelajaran hal tersebut bisa membuat anak bosan bahkan sampai ada yang tertidur karena metode pembelajaran tidak menarik. Hal tersebut dapat diupayakan seperti guru membuat pembelajaran yang menarik dan membuat siswa tersebut juga aktif dalam pebelajaran berlangsung seperti menggunakan metode diskusi agar anak tersebut juga berperan aktif dalam pembelajaran.
Selain itu masih banyak lagi gangguan konsentrasi yang dialami siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu upaya dalam mengembalikan fokus anak bisa dilakukan oleh anak ataupun guru. Upaya yang dilakukan guru tersebut bisa dengan meningkatkan metode pembelajaran dan mengunakan media yang menarik agar pembelajaran dapat dijalani dengan menyenangkan, apalagi anak merasa pembelajaran tersebut menyenangkan otomatis anak tersebut fokus dalam pembelajaran berlangsung. Upaya yang dilakukan seorang siswa bisa menjauhkan segala sesuatu yang dapat menghilangkan kefokusan dalam pembelajaran berlangsung.
Penulis : Nelfi Yuliani (236910479), Mahasiswa Universita Islam Riau.
Dosen pengampu: Siti Quratul Ain, M.Pd.