Rohil, (RBC) Pemerintah Rokan Hilir (Rohil) mengelar Rapat Koordinasi Aksi Konvergensi stunting Tahun 2024, Kamis (7/03/2024) di lantai III aula Kantor Bappeda ,Batu Enam Bagansiapiapi
"Rakor Aksi Konvergensi Stunting salah satu upaya pemerintah Rohil untuk menekan dan pencegahan angka Stunting ," Kata Kepala Bappeda Rohil Zuhri SE melalui Tenaga Muda Fungsional Bappeda Nanang Cahyono
Bappeda Sebagai Koordinator pelaksanaan pencegahan stunting, Bersama perwakilan OPD dalam aksi awal pencegahan stunting
Penanganan Konvergensi Aksi Stunting dinas Kesehatan sebagai leader ,Dinsos dalam penanganan kesejahteraan dan Diskominfo penyebaran informasi dan PMD aksi Konvergensi hingga menyasar sampai ke pedesaan
Nanang menerangkan Rapat Konvergensi awal stunting juga mengundang seluruh perwakilan OPD supaya terlibat pembahasan awal pencegahan stunting supaya masing masing memiliki peran dalam pencegahan stunting
"Aksi Ini bertujuan memperkuat kapasitas Kabupaten Konvergensi Percepatan Penurunan pencegahan stunting melalui Interfensi spesifik dan sensitive meningkatkan Koordinasi Lintas Sektor/ Lintas Program percepatan penurunan stunting di Rohil. ," ungkapnya
Menurutnya bahwa Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting adalah Intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu dan bersama-sama.
Dalam pelaksanaan akan menyasar kelompok prioritas tinggal di desa dan Aksi mencegah stunting pola Penyelenggaraan intevensi, baik itu gizi spesifik maupun gizi sensitif secara konvergen
Dengan demikian sambung dia juga dilakukan secara mengintegrasikan serta dan menyelaraskan berbagai sumber daya guna mencapai tujuan pencegahan stunting
Dijelaskan Rohil berhasil menurun angka stunting dimana tahun 2021 angka Stunting Rohil 29,7 % dan tahun 2022 turun menjadi 14,7 % kemudian Tahun 2023 Rohil sudah bisa menurunkan dari 15 % .
"Penurunan angka stunting berdasarkan target nasional Tahun 2024 14%, jadi kita masih kurang 0,7% lagi. Mudah-mudahan kita sudah dilakukan survei SKI kita belum dapat rilis, mudah mudahan kita bisa menekan stunting di bawah 10%," terang dia
Nanang juga menjelaskan 8 tahapan untuk aksi konvergensi, percepatan pencegahan stunting Pertama melakukan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala pelaksanaan integrasi intervensi gizi.
Kedua Menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan intervensi gizi, kemudian yang ketiga menyelenggarakan rembuk stunting tingkat kabupaten/kota. dan keempat memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa dalam intervensi gizi terintegrasi.
Kemudian ke 5 tersedia dan berfungsi kader membantu pemerintah desa pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi di tingkat desa. Ke 6 meningkatkan sistem pengelolaan data stunting dan cakupan intervensi di tingkat kabupaten/kota ,
Seterusnya ke 7 pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting Kabupaten/Kota. ke 8 review kinerja program dan terkait penurunan stunting satu tahun terakhir.
Rakor aksi Konvergensi Stunting Tahun 2024 juga dihadiri pejabat fungsional Bappeda perwakilan Dinkes, Dinas PMD, Dinsos, Tenaga Ahli Kemendes, Diskominfotik Aryo Isnan Bidang IKP dan Irfa'i bidang PPID (*) Diskomfotiks Rohil
Syofyan Rambah