Kacang Pukul dan Belacan Khas Bagansiapiapi Yang Mendunia

Kacang Pukul dan Belacan Khas Bagansiapiapi Yang Mendunia
Kacang Pukul yang merupakan jajanan khas Kota Bagansiapi-api yang sudah mendunia.

ADVERTORIAL ROHIL

BAGANSIAPIAPI - Bila melancong ke Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, terasa tidak lengkap bila tidak mencicipi atau membawa cinderamata “Kacang Pukul”, yang merupakan jajanan khas kota penghasil ikan nomor dua dunia ini.

Sebab di kota pantai ini, beragam kudapan khas yang umumnya diolah warga Tionghoa memiliki cita rasa yang sulit dilupakan bagi yang sudah mencicipnya. Kacang Pukul adalah salah satu oleh-oleh yang cukup dikenal dan banyak dijadikan buah tangan, terutama Kacang Pukul bermerek.

Kacang khas Bagansiapiapi, kota yang juga terkenal dengan wisata budaya berupa ritual “Bakar Tongkang” ini banyak diproduksi kacang pukul. Industri berskala rumah tangga yang memproduksi makanan ringan ini sudah ada sejak 1950-an. hingga saat ini kacang pukul sudah mendunia di tengah masyarakat Rohil yang berada di panca negara.
 
"Kacang Pukul Bagansiapiapi sudah ada sejak lama, persisnya saya lupa. Awalnya ayah saya, Cua Kim Cui yang juga dikenal sebagai Pak Martin mulai berjualan di tahun 1950-an. Kini saya melanjutkan usaha orangtua," terang Herman, salah satu pemilik usaha kacang pukul di Bagansiapiapi, beberapa waktu lalu.
Salah satu sudut Kota Bagansiapi-api yang terkenal dengan jajanan Kacang Pukul dan Belacan.
Herman bercerita, setelah ayahnya mangkat, usaha peninggalan ayahnya itu sempat dikelola oleh
abangnya, Kok Cuan. Namun abangnya kurang sehat dan gagal ketika merintis cabang di Jakarta sekitar tahun 1980-an.

"Setelah itu, usaha ini saya lanjutkan sampai sekarang. Sejak dari Bapak sampai saya yang mengelola, alamat tempat usaha pembuatan Kacang Pukul tidak pernah pindah tempat. Tetap di ruko ini," katanya.

Awalnya usaha keluarga ini hanya mempekerjakan tiga orang, kini setelah semakin berkembang karyawan sudah delapan orang yang sebagian besar adalah keluarga. Di hari-hari khusus seperti acara bakar tongkang, usaha yang dipimpinnya bisa memproduksi sampai 80 Kg hingga 100 Kg.

"Tetapi jika hari biasa sekitar 20 Kg sampai 25 Kg," katanya.
 
Bahan baku pembuatan kacang pukul adalah kacang tanah kualitas terbaik  yang diperoleh dan dibeli dari petani kacang sekitar Kota Bagansiapiapi. Artinya, pihaknya tidak sembarangan dalam membeli bahan baku untuk dibuat kacang pukul.
Kacang Pukul yang merupakan jajanan khas Kota Bagansiapi-api yang sudah mendunia.
"Ya, kita tidak sembarangan membeli, harus kacang tanah berkualitas bagus, bermutu dan pilihan. Mutu kacang akan pengaruhi cita rasa kacang pukul," jelasnya.

Pembuatan kacang pukul memiliki beberapa tahapan, pertama kacang tanah dibersihkan dan diolah, kemudian digiling. Setelah itu dicampur gula serta ditaburi sedikit garam halus serta dipukul-pukul dengan alat khusus sehingga kacang, gula dan garam tercampur merata sampai kacang pukul terlihat mekar dan mengembang.

"Sedangkan resep lainnya itu rahasia sejak dari Bapak dulu," ujarnya.
 
Lanjutnya, setelah itu kacang pukul di potong-potong sesuai ukuran, kemudian dibungkus dengan kertas minyak dan dimasukan kedalam kemasan. Kini Kacang Pukul dengan merk HH ini ada dua pilihan rasa, yakni rasa biasa (natural) dan rasa kopi. Kacang pukul dijual per kemasan. Kacang Pukul potongan besar, satu bungkus berisi 20 buah dijual seharga Rp28.000 per bungkus. Ukuran sedang berisi 15 buah dijual Rp16.000 per bungkus, dan yang kecil berisi 10 buah dijual Rp7.000 sampai Rp11.000 per bungkus.
 
Saat ini, Kacang Pukul dengan mudah bisa ditemui di toko-toko dan mini market di Kota Bagansiapiapi, serta dipasarkan sampai ke Pekanbaru, Kepulauan Riau dan Sumatera Utara. Tak hanya itu, sejumlah produksi hme industri dan sejumlah hasil kerajinan tangan, hasil bumi dan pertanian serta kuliner daerah Rokan Hilir selalu di tampilkan setiap pertunjukan bazar, tidak hanya kacang pukul namun khas bagansiapiapi lainnya juga di ikut sertakan.

"Pelbagai produksi dan hasil dari kabupaten Rohil serta fhoto pembangunan daerah Rohil selalu
ditampilkan di stand Rohil yang dipoles berbentuk miniatur, termasuk kacang pukul," terang
Kadisperindag Rohil, Syafruddin.

Menurutnya, produksi dan hasil daerah Rokan Hilir tersebut diantaranya seperti produk home industri Tepak sirih, Kacang pukul, ikan salai selais pujud, mie kering, mie sua, gula enau, kerupuk udang, bon bon kelapa, arwana pujud, parcel, tikar pandan, kecap, taucho, telor asin, telor puyuh dan kerajinan tangan serta fhoto fhoto pembangunan daerah ROHIL.

"Dipamerkan sedikitnya ada  50 item makanan dan minuman," sebut koordinator pameran dan bazar, Murniwaty.

Makanan dan minuman kuliner daerah ROHIL diantaranya  kue kepang, asam klubi, beras prodak rohil yakni beras sigudang dan beras sikuning. Telor Angsa asin, tas dari home industri ibu PKK Rohil, eby, ikan asin, terasi dan lain lainnya.

"Kita tampilkan adalah produk handal dari daerah Rohil dan banyak peminat seperti kacang
pukul,"katanya.

Selanjutnya dia mengatakan dalam pameran stan bazar ini juga ditampilkan kuliner seperti minuman laksamana mengamuk yang tempo dulu memiliki cerita tersendiri sehingga dinamakan minuman  laksamana mengamuk. Kemudian makanan Tunjang bombang (pulut ada inti), anyang kerang, anyang ayam.

"Anyang dari daerah Rokan Hilir memiliki khas sendiri karena khasnya dicampur dengan daun pucuk bebueh yang tidak ada di daerah lain," ujarnya.

Sedangkan sulaman tekad kerajinan dari baldu dan tenun untuk industri. bahkan bentuk pelaminan juga ditampilkan. pelaminan ini dari dekranasda. Kemudian,  Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau juga dikenal sebagai penghasil terasi kualitas ekspor, bahkan dalam setahun ekspor belacan itu bisa sebanyak enam kali. Daerah penghasil terasi di antaranya, Bagansiapiapi, Panipahan, Pulau Halang, dan Sinaboi. Terasi kualitas itu diekspor ke negara tetangga Malaysia.

"Eksport belacan tidak tiap bulan. Tapi untuk satu kali keberangkatan bisa mencapai 15 ton dan
minimal 10 ton," kata Kepala Cabang Bea dan Cukai (BC) Bagansiapiapi, Agung Saptono, belum lama ini.

Belacan atau terasi yang juga merupakan kudapan khas Bagansiapi-api yang sudah mendunia.

Dikatakannya, besar nilai eksport produk perikanan ini tergatung nilai kurs rupaih terhadap ringgit
Malaysia. Saat ramadhan dan jelang Idul Fitri 1435 H lalu, eksport produk perikanan, beruba belacan dan ikan tidak ada peningkatan alias stabil. Untuk belacan, biasa eksportir mengumpulkan dulu belacannya, dan setelah cukup di eksport. Itu sebab eksport belacan tidak tiap bulan.

Selain belacan, terang dia, Rohil juga mengeksport ikan basah dan ikan kering. Sekali eksport,
juga berkisar antara 10 ton sampai 15 ton. Eksport ikan segar dan ikan kering ini, jelas dia, tiap bulan. Eksport produk perikanan Rohil ini melalui pelabuhan eksport import Dumai dan
Belawan, Medan.

"Daerah yang banyak eksport belacan dan ikan adalah Panipahan. Produk belacan dan ikan dari
Bagansiapiapi, Pulau Halang dan Sinaboi juga ada," urainya.(adv/hms/karydi)
 


Editor    : Ai