Terbukti Ramah Lingkungan dan Hemat Pemeliharaan, RAPP Akan Tambah Lagi Bus Listrik

Terbukti Ramah Lingkungan dan Hemat Pemeliharaan, RAPP Akan Tambah Lagi Bus Listrik
Awak media dan konten kreator poto bersama Tim Corporate Communication dan Transportasi PT RAPP di jembatan icon UNRI.

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Komitmen ikut andil dalam mengurangi emisi, PT RAPP (April Grup) rencananya akan kembali menambah armada Bus Listrik untuk operasional karyawannya. Seperti diketahui, sampai Januari 2023 ini PT RAPP sudah membeli 6 unit Bus Listrik.

"Pada tahun 2023 ini RAPP rencananya kembali akan mendatangkan 12 unit Bus Listrik. Dan ditargetkan, sampai 2025 RAPP akan memiliki 40 unit Bus Listrik khusus untuk operasional karyawan RAPP (April Grup)," demikian disampaikan Manager Transportasi PT RAPP Hasudungan Sihite, didampingi HRGA Manajer RAPP Vouke Clieft Kalangi dan Corporate Communication PT RAPP Budi Firmansyah kepada awak media dan influencer disela-sela kegiatan jalan-jalan ujicoba Bus Listrik meyusuri kota Pekanbaru, Selasa (28/2/2022).

Hasudungan menjelaskan, Bus Listrik pabrikan MAB yang dibeli RAPP memiliki kapasitas baterai 9 pack. Dari kapasitas baterai 20% ke 100% membutuhkan waktu pengecasan selama 1 jam 40 menit. Dan dengan kapasitas baterai 100%, Bus mampu menempuh jarak sejauh 250 Km. "Kalau masalah kecepatan, Bus Listrik ini sama dengan bus konpesional atau bus biasa lainnya, bisa lari 100Km/jam," jelas Hasudungan.

Bus listrik yang dibeli RAPP ini, lanjut Hasudungan, dilengkapi sensor. Jadi apabila ada kendaraan lain di sisi kanan, sisi kiri dan dibelakang bus maka akan terlihat di layar monitor dan akan terekam. "Jadi kalau supirnya ugal-ugalan atau mengunakan Hp saat mengemudi, itu akan terpantau dan terekam. Dan rekaman tersebut sampai 3 bulan masih bisa di cek. Jadi semacam Black Box kalau di pesawat terbang," beber Hasudungan.

HRGA Manajer RAPP, Vouke Clieft Kalangi menambahkan, selain berdampak positif bagi lingkungan, bus elektrik juga punya biaya yang lebih rendah dalam perawatan. Kalau dibandingkan dengan bus konpensional (bus biasa), itu sekitar selisih hingga 50-60 persen.
 
"Memang awalnya itu mahal karena harga 1 unit bus listrik ini mencapai 4,7 Milyar. Namun dalam operasionalnya kita sangat diuntungkan, rata-rata penggunaan biaya perawatan terendah hingga mencapai 90 persen. Hematnya di biaya pengisian bahan bakar minyak. Pengurangan karbon monoksida hingga 25,1 persen," terangnya.

Kenyamanan didalam bus listrik yang di persiapkan PT RAPP untuk operasional karyawannya dapat dirasakan awak media dan influencer ketika diajak jalan-jalan oleh PT RAPP saat ujicoba bus listrik menyusuri kota Pekanbaru. Selain ramah lingkungan karena Moda transportasi rendah karbon, bus listrik juga terkesan tidak bising layaknya bus biasa.

Para penumpang tidak mendengarkan adanya suara mesin yang meraung. Saat berada di dalam bus, para penumpang hanya mendengarkan suara Blower AC dan musik yang mengalun.

Dan dalam ujicoba dengan bus listrik milik RAPP, para awak media dan konten kreator diajak mengunjungi Fakultas Tehnik Program studi D3 Tehnik Teknologi Pulp dan Kertas Universitas Riau (UNRI). Menurut Corporate Communication PT RAPP Budi Firmansyah, Fakultas D3 Tehnik Teknologi Pulp dan Kertas tersebut sejak Tahun 2018 hingga 2023 sudah mendapatkan bantuan hibah sebesar 17,2 milyar dari PT RAPP.

"Baru - baru ini, PT RAPP juga menghibahkan peralatan laboratorium berupa Pump Skid Simulator, Brightness Meter, Fiber Analyzer, L&W Tearing Tester dan alat lainnya beserta buku dengan total bantuan Rp 1.4 milyar," ujar Budi.

Setelah dari Kampus UNRI, rombongan diajak menuju situs cagar budaya Rumah Persinggahan Sultan Siak Rumah Mertua Tuan Khadi yang berada di bawah jembatan Leighton 3, disana para kuli tinta dan influencer diberikan penjelasan tentang sejarah keberadaan rumah singgah Sultan Siak tersebut. (Sam)