PHE Kampar di ProKlim Desa Pematang Tinggi

PHE Kampar di ProKlim Desa Pematang Tinggi
Tim ProKlim Desa Pematang Tinggi dan Perwakilan PHE Kampar bersama Trophy ProKlim Utama dan Sertifikat ProKlim Utama Tahun 2021.

Oleh: Samsul Bahri

          

PROGRAM Kampung Iklim atau ProKlim, merupakan gerakan Nasional pengendalian perubahan iklim berbasis komonitas yang diluncurkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI pada tanggal 1 Desember 2016. Yang diyakini dapat menjadi solusi terhadap perubahan iklim serta meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca yang disebabkan oleh Pemanasan global. ProKlim memuat aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim oleh kelompok masyarakat dalam upaya meningkatkan ketahanan iklim dan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca.

Beranjak dari program tersebut, di tahun 2020 kemarin, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan berinisiatif mengikutsertakan Desa Pematang Tinggi Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan Riau, pada ajang Festival Iklim Tahun 2020 yang ditaja oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hal itu didasari karena kesadaran dan kepedulian masyarakat Desa Pematang Tinggi terhadap lingkungan serta semangat gotong royong dan kebersamaannya sudah sangat tinggi. Itu terlihat dari seringnya Desa Pematang Tinggi meraih juara dalam setiap ajang perlombaan tentang kebersihan dan lingkungan baik tingkat kabupaten maupun provinsi. Ditambah lagi dengan adanya Peraturan Desa nomor 5  tahun 2015 tentang pelestarian lingkungan hidup yang bertujuan untuk penghijauan lingkungan dan ketahanan pangan. Dengan keluarnya Perdes tersebut, masyarakat semakin peduli akan lingkungan sekitar rumah.

Mulailah dibentuknya kelompok kerja, seperti kelompok Bank Sampah, kelompok Jumatik, kelompok Toga, kelompok Wanita kreatif dan kelompok Seni Budaya. Disini masyarakat melaksanakan budidaya pertanian holtikultura yang ramah lingkungan dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan pekarangan sehingga lingkungan rumah dan pekarangan masyarakat menjadi lebih asri dan hijau, dan memberikan manfaat dalam ketahanan pangan serta mampu meningkatkan pendapatan. Selain itu, masyarakat juga melakukan pengelolaan sampah dengan memisahkan sampah organik dan non organik, dimana sampah organik dan limbah kotoran ternak dapat dijadikan pupuk kompos yang berguna untuk menyuburkan tanaman. Itu dapat kita lihat di semua pekarangan rumah warga akan kita temukan berbagai macam tanaman, dari mulai tanaman buah-buahan, sayur-sayuran, sampai ke tanaman yang berguna untuk obat-obatan. Dan seluruh kegiatan masyarakat tersebut dikoordinasikan melalui kelompok. 

“Sebenarnya ini bukan karena ProKlim saja, tetapi memang kesadaran dari masyarakat akan kepedulian terhadap lingkungan yang asri, hijau dan bersih itu sudah tinggi. Didorong lagi dengan adanya program kampung iklim, sehingga antusias masyarakat untuk bergotong royong secara bersama-sama menjadikan Desa Pematang Tinggi sebagai Kampung Iklim itu sangat luar biasa. Program ProKlim ini dengan Desa itu hanya jembatan, pelakunya siapa, ya masyarakat sendiri. Jadi, baik buruknya dampak lingkungan itu ya masyarakat sendiri yang merasakan,” jelas Rohip, Ketua ProKlim Desa Pematang Tinggi kepada penulis di kantor Desa Pematang Tinggi beberapa waktu lalu.

Menurut Rohip, tidak semua desa bisa dan mampu untuk mengikuti program kampung iklim, karena dibutuhkan kerjasama dan kontribusi dari semua pihak. Dan yang terpenting itu adalah kesadaran, kepedulian dan kemauan dari masyarakat desa itu sendiri.

Agar Program Kampung Iklim di Desa Pematang Tinggi dapat berjalan secara maksimal sesuai kriteria yang ditentukan, tentunya desa tidak bisa melakukan sendiri, karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Melalui program CSRnya, PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar ikut andil di dalam Program Kampung Iklim di Desa Pematang Tinggi dengan memberikan support dan dukungan yang dituangkan dalam berita acara penandatanganan MoU antara PHE Kampar dengan Pemerintah dan masyarakat Desa Pematang Tinggi pada Rabu tanggal 12 Agustus 2020 yang lalu. Dimana penandatanganan MoU Program Kampung Iklim di Desa Pematang Tinggi Kecamatan Kerumutan itu disaksikan oleh Wakil Bupati Pelalawan saat itu yaitu bapak Drs. H. Zardewan, MM, sekaligus meresmikan Program Kampung Iklim IJO Dusun Sido Mulyo, Desa Pematang Tinggi. Hasilnya, ProKlim IJO Dusun Sido Mulyo Desa Pematang Tinggi mendapatkan Sertifikat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia sebagai Lokasi Program Kampung Iklim Katagori Utama Tahun 2020.

Namun hal itu tidak serta merta berhenti sampai disitu saja. Tidak puas dengan hanya mendapatkan Sertifikat Utama, di tahun 2021 ini, Pemerintah Desa Pematang Tinggi, DLH Pelalawan dan PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar kembali menggarap dua ProKlim di Desa Pematang Tinggi untuk diikutsertakan pada ajang Festival Iklim Tahun 2021 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, yaitu ProKlim Asri Dusun Sawit Mukti dan ProKlim Lestari Dusun Palma Sari. Dan sudah diverifikasi oleh Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia lewat online pada September 2021 kemarin. Program kampung iklim di Dusun Palma Sari dan Dusun Sawit Mukti merupakan kelanjutan dari program kampung iklim Dusun Sido Mulyo, Desa Pematang Tinggi. Sekaligus sebagai upaya pengembangan program pelestarian lingkungan ke semua dusun yang ada di Desa Pematang Tinggi.

Kegiatan yang menjadi fokus utama warga Dusun Palma Sari adalah melaksanakan program K3 yaitu Kebun, Kolam dan Kandang. Dimana kegiatan dalam program ini mengutamakan pemanfaatan lingkungan sekitar rumah. Program Kebun, warga memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam berupa sayur mayur, buah-buahan, palawija, tanaman toga, dan lain sebagainya. Untuk program Kolam, warga memanfaatkan lahan sekitar rumah untuk pembuatan kolam dengan memanfaatkan media terpal disetiap rumah warga untuk dapat memenuhi kebutuhan akan ikan. Program Kandang berupa kegiatan warga untuk beternak seperti ternak ayam, bebek, kambing dan/atau sapi. Dengan dilakukannya program ini diharapkan dapat melestarikan lingkungan, memenuhi kebutuhan akan pangan dan dapat meningkatkan perekonomian warga.

Kanan menjelaskan, berdirinya Kampung Iklim di Desa Pematang Tinggi ini karena memang kemauan dari warga Desa untuk mengikuti program kampung iklim yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Yang ditonjolkan dari Kampung Iklim Desa Pematang Tinggi ini adalah dari kampung itu sendiri, yaitu bersih dari tidak ada yang namanya membakar sampah, tidak ada membuang sampah sembarangan guna menunjukkan kreativitas dari Bank sampah, banyak menanam tanaman penghijauan yang bertujuan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca dan dilarang menebang hutan. Di kampung iklim ini juga dilakukan pembuatan gas Biofori, yang disetiap rumah warga itu ada sekitar 80 sampai 100 Biofori. Selain itu, di setiap rumah warga ada tanaman obat-obatan keluarga (Toga). Itulah yang menjadi prioritas di kampung iklim ini. 

“Kami tanpa Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar mungkin tidak akan bisa berjalan. Banyak kontribusi yang diberikan PHE Kampar, baik dari segi pendukungnya seperti bibit ikan, bibit sayur-sayurannya, segi pelatihan-pelatihan dan materi. Bahkan PHE juga mendatangkan pembimbing untuk mengajari kami, semua yang dibutuhkan untuk kampung iklim ini itu dibantu oleh PHE Kampar. Kami berharap, dengan program lingkungan yang desa kami lakukan dapat mengurangi dampak pemanasan global, dan membantu mengurangi emisi Gas Rumah Kaca. Serta dapat membantu perekonomian masyarakat dari hasil pengolahan lingkungan. Dan kami berharap tahun ini ProKlim di desa kami mendapatkan Trophy dari KLHK,” jelas Sekretaris Desa Pematang Tinggi ini kepada penulis.

Field Manager PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar Kurniawan Triyo Widodo mengatakan, Program Kampung Iklim (ProKlim) di Desa Pematang Tinggi merupakan inisiasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan, ditambah kemauan dan antusias yang tinggi dari pemerintah dan masyarakat Desa untuk ikut program dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut. Agar ProKlim dapat terlaksana sesuai ketentuan, sebagai mitra bina PHE Kampar terus memberikan support dan dukungan, seperti pembuatan Biofori, menyelenggarakan pelatihan pembuatan pupuk ramah lingkungan, cara bertani, pembuatan kebun dan tanaman toganya, melaksanakan pelatihan-pelatihan, dan sebagainya.

“PHE selalu mensupport semua yang dibutuhkan di ProKlim itu. Hasilnya tetap ke masyarakat desa, PHE Kampar hanya membantu mengembangkan saja,” imbuhnya.

Lanjut Kurniawan, tiga dusun yang ada di Desa Pematang Tinggi semuanya sudah ikut program Kampung Iklim. Dan ketiga-tiganya merupakan mitra binaan PHE Kampar. Tahun 2021 ini dua dusun ProKlim di Desa Pematang Tinggi masuk dalam verifikasi oleh tim dari KLHK, yaitu ProKlim Lestari Dusun Palma Sari dan ProKlim Asri Dusun Sawit Mukti.

“Alhamdulillah, apa yang menjadi harapan kita dan masyarakat Desa Pematang Tinggi menjadi kenyataan. Untuk ProKlim Tahun 2021 ini hasilnya sudah keluar, ProKlim Lestari Dusun Palma Sari Desa Pematang Tinggi berhasil meraih Trophy Utama, dan ProKlim Asri Dusun Sawit Mukti Desa Pematang Tinggi meraih Sertifikat Utama. Mudah-mudahan apa yang dilakukan dan diraih oleh Desa Pematang Tinggi ini bisa menjadi contoh dan motivasi bagi desa-desa lain yang ada di Kabupaten Pelalawan, sehingga akan muncul ProKilm-ProKlim lain di Pelalawan, dan PHE Kampar siap untuk menjadi mitra binanya,” ucap Kurniawan Triyo Widodo.***