ProKlim Lestari Dusun Palma Sari Binaan PHE Kampar, Raih Trophy dari KLHK

ProKlim Lestari Dusun Palma Sari Binaan PHE Kampar, Raih Trophy dari KLHK

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim, dan diyakini akan berdampak luas terhadap aspek kehidupan serta menjadi ancaman nyata bagi makhluk di muka bumi termasuk manusia. Hal ini ditandai dengan meningkatnya suhu udara, meningkatnya permukaan air laut serta perubahan musim yang tidak menentu.  

Sebagai upaya untuk menurunkan dampak dari pemanasan global yang mengakibatkan meningkatnya emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia tersebut, sejak 1 Desember 2016, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meluncurkan Program Kampung Iklim atau ProKlim sebagai gerakan Nasional pengendalian perubahan iklim berbasis komonitas.

Sebagai apresiasi dan motivasi agar Program Kampung Iklim (ProKlim) terus berkembang, setiap tahunnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan Sertifikat maupun Trophy penghargaan kepada desa-desa ataupun dusun-dusun yang menjadi pemenang atau juara dalam Program Kampung Iklim ini.

Di tahun 2021 ini ada tujuh desa atau dusun ProKlim di Provinsi Riau yang masuk dalam verifikasi oleh Tim dari KLHK RI. Dari tujuh desa atau dusun tersebut, tiga diantaranya berasal dari Kabupaten Pelalawan. Dan dari tiga desa atau dusun ProKlim di Kabupaten Pelalawan itu, dua diantaranya berasal dari Desa Pematang Tinggi Kecamatan Kerumutan, yaitu ProKlim Lestari Dusun Palma Sari dan ProKlim Asri Dusun Sawit Mukti. Ke dua-duanya merupakan dusun ProKlim binaan PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar. 

Field Manager PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar Kurniawan Triyo Widodo mengatakan, Program Kampung Iklim (ProKlim) di Desa Pematang Tinggi ini dimulai pada tahun 2020 yang di inisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan, yang ternyata di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) itu mempunyai Program Kampung Iklim.

DLH Pelalawan melihat, Desa Pematang Tinggi ini sering mengikuti perlombaan tingkat kabupaten dan tingkat provinsi dan selalu mendapatkan juara 1. Makanya DLH Kabupaten Pelalawan mau mengajukan Desa Pematang Tinggi ini untuk ikut Program Kampung Iklim (ProKlim) yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Di tahun 2020, kita mengajukan satu Dusun yaitu ProKlim IJO Dusun Sido Mulyo dan mendapatkan Sertifikat Utama. Di program kampung iklim atau ProKlim ini kita PHE selalu dan terus memberikan support dan dukungan, hasilnya tetap ke masyarakat desa, PHE Kampar membantu mengembangkan saja,” ucap Kurniawan Triyo Widodo.

Dan untuk di tahun 2021 ini, lanjut Kurniawan, dua dusun ProKlim binaan PHE Kampar masuk dalam verifikasi oleh Tim dari KLHK, tentunya kita (PHE, red) dan masyarakat Desa Pematang Tinggi berharap mendapatkan Trophy dari KLHK. Ternyata apa yang diharapkan oleh masyarakat Desa Pematang Tinggi untuk mendapat Trophy dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu terwujud.

Hasil verifikasi Program Kampung Iklim (ProKlim) tahun 2021 yang dilakukan oleh Tim dari Kementerian LHK RI pada bulan September 2021 kemarin, ProKlim Lestari Dusun Palma Sari Desa Pematang Tinggi, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan Riau, meraih Trophy ProKlim Utama 2021 dari Kementerian LHK yang di umumkan pada hari Senin tanggal 18 Oktober 2021, dan penyerahan Trophy ProKlim Utama 2021 nya dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 Oktober 2021 secara virtual / Zoom Cloud Meeting di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Alhamdulillah, apa yang menjadi harapan kita dan masyarakat Desa Pematang Tinggi menjadi kenyataan. Untuk ProKlim tahun 2021 ini hasilnya sudah keluar, ProKlim Lestari Dusun Palma Sari Desa Pematang Tinggi mendapatkan Trophy Utama, dan ProKlim Asri Dusun Sawit Mukti Desa Pematang Tinggi mendapatkan mendapatkan Sertifikat Utama,” ucap Kurniawan Triyo Widodo.

Adapun kegiatan yang menjadi fokus utama warga Dusun Palma Sari adalah melaksanakan program K3 yaitu Kebun, Kolam dan Kandang. Dimana kegiatan dalam program ini mengutamakan pemanfaatan lingkungan sekitar rumah. Program Kebun, warga memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam berupa sayur mayur, buah-buahan, palawija, tanaman toga, dan lain sebagainya.

Program Kolam, warga memanfaatkan lahan sekitar rumah untuk pembuatan kolam dengan memanfaatkan media terpal disetiap rumah warga untuk dapat memenuhi kebutuhan akan ikan. Program Kandang berupa kegiatan warga untuk beternak seperti ternak ayam, bebek, kambing dan/atau sapi. Dengan dilakukannya program ini diharapkan dapat melestarikan lingkungan, memenuhi kebutuhan akan pangan dan dapat meningkatkan perekonomian warga. (Sam)