ROKAN HILIR, RIAUBERNAS.COM - Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Rohil yang dinilai masih rendah, rencananya Pemkab Rohil akan mendirikan politeknik. Jika ini terealisasi maka sangat diyakini sumber daya alam (SDA) yang ada bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh SDM yang handal.
"Kita sudah mengusulkan pendirian politeknik di Rohil pada Pemerintah pusat, usulan yang kita ajukan mendapat respon yang sangat positif serta Pusat mendukung usulan yang disampaikan oleh Pemkab Rohil," terang Pelaksana Tugas (Plt) Sekdakab Rohil, Drs H Surya Arfan Msi, usai memimpin Rapat
bersama Steakholder, UPTD Dinas Pendidikan, serta pihak perusahaan yang ada di Rohil, Kamis (3/3)
di lantai IV Kantor Bupati Rohil.
Ia mengatakan, pendirian Politeknik ini menurutnya sudah lama direncanakan, namun setelah terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati periode 2016-2021 menjadi salah satu program prioritas yang sangat digesa pembangunannya.
"Politeknik itu nantinya ada tiga sektor yakni sektor perminyakan, perikanan, dan sektor perkebunan sawit serta pertanian," katanya.
Lanjutnya, untuk mendirikan politeknik ini pihaknya telah mengajukan anggaran sebesar Rp 40 Milliar. Di kabupaten lain di Riau, hampir rata-rata telah memiliki politeknik, sementara Rohil yang memiliki potensi yang melimpah ruah belum memiliki politeknik.
"Makanya akan kita dirikan politeknik ini agar SDM masyrakat bisa meningkat. Dengan begitu, SDA yang ada bisa dimanfaatkan secara maksimal," tandasnya.
Katanya, untuk jurusan yang telah diusulkan oleh pemkab Rohil diantaranya jurusan Teknik Perawatan Komputer, Teknik Proses Industri, Teknik Otomotof Industri dan akan menyusul jurusan Teknik Mesin. Meskipun sudah memiliki bangunan yang direncanakan untuk dijadikan Kampus Politeknik, namun tentu saja tidak bisa beroperasi dengan cepat.
Semua persipan harus dimatangkan dan harus juga mempersipkan tenaga-tenaga ahli yang nantinya akan
menjadi dosen. "Rencana kita tahun ini kuliahkan sebanyak 10 orang di Politeknik Chevron Riau dulu
dan ada juga beberapa yang sedang mengenyam pendidikan di PCR," katanya.
Menurutnya, dari 4 jurusan yang diajukan ini sifatnya masih belum final dan masih menunggu masukan dari pihak perusahaan yang beroperasi di Rokan Hilir. Dengan begitu, ke depannya tamatan Politeknik Rohil ini nantinya bisa langsung bekerja di perushaan yang sudah ada.
"Sekarang rata-rata tamatan SMA di Rohil tiap tahun mencapai 7.000 orang yang kebanyakan hanya
mengharapkan bekerja di pemerintahan sebagai tenaga honorer. Nah, dengan berdirinya politeknik ini
ke depannya diharapkan akan mampu memanfaatkan SDA yang ada dan tidak berharap ingin mengabdi
di pemerintah saja sebagai tenaga honorer," tukasnya. (adv/hms/ar)
Editor : Ai