Wamen ATR/Waka BPN Ossy Dermawan: Tiga Pilar Strategis untuk Wujudkan Rumah Terjangkau dan Terhubung

Selasa, 17 Juni 2025 - 08:32:00 wib
Wamen ATR/Waka BPN Ossy Dermawan: Tiga Pilar Strategis untuk Wujudkan Rumah Terjangkau dan Terhubung

Jakarta – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, menjadi pembicara kunci dalam Panel Tematik bertajuk “Homes Within Reach: Pathing Our Way to Affordable, Connected Urban Living”, yang merupakan bagian dari rangkaian International Conference on Infrastructure (ICI) 2025. Kegiatan ini digelar pada Kamis, 12 Juni 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).

Dalam paparannya, Wamen Ossy menekankan pentingnya penyediaan rumah terjangkau yang tidak hanya memperhatikan aspek fisik bangunan, tetapi juga keterhubungan dan kualitas hidup urban secara menyeluruh.

“Untuk memastikan bahwa rumah terjangkau tidak hanya sekadar bangunan, tapi bagian dari kehidupan kota yang layak dan terhubung. Kami mengedepankan tiga pilar utama, yaitu pengembangan dan konsolidasi tanah, pembangunan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD), serta perencanaan spasial terpadu,” ujar Wamen Ossy.

Menurutnya, penyediaan rumah terjangkau merupakan persoalan yang kompleks dan multidimensi. Hal ini mencakup ketersediaan lahan yang memadai, akses terhadap infrastruktur, serta pengelolaan tata ruang yang tepat sasaran.

Wamen Ossy juga menjelaskan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan lahan di kawasan perkotaan yang strategis, serta masih banyaknya lahan yang status hukumnya belum clear and clean. Hal ini berdampak langsung pada biaya penyediaan rumah serta proses pembangunan yang berkelanjutan.

“Karena itu, strategi Kementerian ATR/BPN bersifat holistik dan lintas sektor. Kita tidak bisa hanya melihat rumah dari sisi fisiknya saja, tapi juga dari aspek konektivitasnya dengan transportasi, fasilitas umum, hingga peluang ekonomi bagi masyarakat penghuni,” imbuhnya.

Lebih lanjut, pendekatan Transit Oriented Development (TOD) menjadi salah satu prioritas utama. Melalui TOD, pembangunan permukiman difokuskan pada kawasan-kawasan yang memiliki akses transportasi massal, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi, menekan biaya hidup masyarakat, dan menciptakan kota yang lebih efisien serta ramah lingkungan.

Selain itu, Wamen Ossy juga menyoroti pentingnya perencanaan spasial terpadu. Menurutnya, semua program perumahan, infrastruktur, dan pengembangan kawasan harus mengacu pada rencana tata ruang yang konsisten, inklusif, dan berbasis data pertanahan yang valid.

“Dengan pendekatan terintegrasi, kita dapat memastikan bahwa rumah-rumah terjangkau yang dibangun di masa depan benar-benar menjadi bagian dari kota yang hidup, terhubung, dan manusiawi,” tegasnya.

Konferensi ICI 2025 ini menjadi ruang dialog penting antara para pemangku kepentingan global dalam membahas arah pembangunan infrastruktur yang mendukung kualitas hidup dan keadilan sosial, termasuk dalam hal penyediaan permukiman yang layak huni dan terjangkau.

Kementerian ATR/BPN, melalui berbagai inisiatifnya, berkomitmen untuk terus menjadi aktor sentral dalam mendukung pembangunan perkotaan yang inklusif melalui kebijakan pertanahan yang progresif dan berpihak pada rakyat.

BERITA LAINNYA