Siak, Riaubernas.com - Aksi demo secara spontan yang dilakukan masyarakat tiga kampung yaitu Kampung Tumang, Merempan Hulu dan Lubuk Jering Kabupaten Siak ke PT Seraya Sumber Lestari (PT SSL), Rabu (11/6/2025) berlangsung ricuh. Aksi yang dipicu masalah lahan kebun sawit warga yang ditumbangkan oleh pihak Perusahaan Seraya Sumber Lestari di Marempan Hulu.
Massa terlihat panas, usai perwakilan pihak perusahaan tidak ada menemui massa yang berkisar ribuan orang itu. Selanjutnya sekitar pukul 10.30 WIB, massa merengsek masuk dan merusaki fasilitas perusahaan berupa mobil, Sepeda motor, kantor maupun mes karyawan dibakar oleh massa aksi. Tidak sampai disitu saja, terlihat honda yang terparkir di pohon-pohon dirusak massa yang terdiri dari tiga Kampung di Kabupaten Siak itu.
Kerusakan berat pada berbagai fasilitas perusahaan, termasuk kendaraan operasional, kantor, mess, rumah dinas, hingga klinik perusahaan tidak bisa dihindarkan. Data sementara menyebutkan, sedikitnya 15 unit kendaraan, 3 bangunan rumah, 15 kamar mess, dan 5 unit kantor hangus terbakar atau mengalami kerusakan parah.
Terlihat asap hitam pekat membumbung tinggi ke udara pertanda bangunan habis di lululantakan oleh si jago merah.
Selang berapa lama, orang nomor satu Kabupaten Siak Dr. Afni Z, M.Si tiba dilokasi kejadian. Ia meminta masyarakat untuk tidak melaksanakan aksi secara anarkis dan meminta pulang ke rumah masing-masing. Biar dirinya bekerja untuk menjumpai pihak perusahaan.
"Sudah, cukup. Saya jadi bupati untuk bela hak-hak rakyat seperti ini, tapi bukan dengan cara anarkis seperti ini. Saya berjuang jadi Bupati, saya tahu diri jadi bupati. Saya akan melakukan secara demontrasi yang tidak mengorbankan siapa-siapa. Kalau terbakar di Merempan Hulu saya tidak mau memperjuangkan, berarti kegiatan ini bukan dari suara rakyat, tapi provokator," jelasnya.
Afni meminta tolong ke masa aksi untuk mengabari ke kawan-kawan yang berada di daerah Marempan hulu sana, "Tolong kabari kawan kawan yang bergerak tu yang hendak membakar itu, sudah cukup, tengok saya. Saya meletakan visi misi memperjuangkan hak hutan tanah masyarakat menjadi visi misi utama kami, demi bapak ibu, demi anak cucu kito. Sudah, habis itu balik dulu, bio kami bekojo sini, kalau gini pihak perusahaan tidak mau datang," ingatnya.
Mendengar itu, massa aksi yang tergabung tiga Kampung yaitu Kampung Tumang, Kampung Merempan Hulu dan Kampung Lubuk Jering terlihat bubar, satu persatu masyarakat meninggal lokasi aksi. Selanjutnya, Bupati Afni terlihat berdialog dengan perwakilan masyarakat dan tampak juga Penghulu Kampung Tumang Abdul Minan Putra mendampingi bupati yang mengukir sejarah di Kota Istana itu.
"Itu berapa yang dibakar, yang mulai bagaimana tu kox sampai berapa rumah dibakar tu, itu rumahnya siapa," tanya Bupati Siak Dr. Afni kepada perwakilan massa.
Massa menjawab, itu rumahnya karyawan, perkantoran dan gudang minyak. Kemudian, Bupati Afni bertanya ke Penghulu Kampung Tumang Abdul Minan Putra terkait penyebab aksi ini, "Apa pasal dan Kronologis terjadi seperti ini," tanya afni lagi.
Penghulu Tumang, Abdul Minan Putra menjelaskan bahwa aksi yang dilakukan secara spontan saja. "Ini secara spontan saja buk, semalam ada perjanjian, kita sudah ada mediasi, dengan pak dewan juga. Kita minta jangan diganggu lahan masyarakat. Mereka (perwakilan Perusahaan SSL, red) tidak sanggup mengiyakan saat itu. Ditanya bupati, berapa lahan masyarakat.
"Kita tidak tahu banyaknya, sekarang ada lahan ditanam sawitnya dan ditumbangkan menjadi akasia, makanya masyarakat marah. Yang ditumbangkan itu, di Merempan Hulu dan info menjalar ke Tumang dan Lubuk jering," jelasnya.
Kemudian Bupati Afni menegaskan, yang ditumbangkan di Marempan Hulu, tapi, warga tumang yang bako.
Kemudian dibantah oleh warga, "Samo buk, gabung tiga desa kami buk, samo Lubuk jering," ujarnya.
Terlihat Bupati Afni memegang handphone sembari menelepon, Ia meminta segera gelar pertemuan dengan pihak perusahaan. "Kito rapat aja langsung, dimana kantor nya tu," jelasnya. (Van)