YOGYAKARTA (Riaubernas) – Dalam forum dialog bersama anggota Komisi V DPR RI, Syahrul Aidi Maazat, ketua IPMR-KP yogyakarta Rezkinaldo Saputra menyampaikan dua permasalahan infrastruktur krusial yang kini tengah menjadi sorotan nasional.
Pertama, ia menyoroti banjir berulang di Kabupaten Pelalawan yang disebabkan oleh luapan PLTA Koto Panjang di Kampar. Pada tahun 2025 saja, banjir telah terjadi dua kali. Rezkinaldo menegaskan bahwa Pelalawan merupakan jalur strategis lintas Sumatera–Jawa, sehingga ketika banjir terjadi, distribusi barang dan arus lalu lintas pun terhambat.
Ia juga menyebutkan bahwa para kepala daerah di Riau, termasuk Bupati Pelalawan, telah menyuarakan kebutuhan pembangunan waduk baru di Sumatera Barat sebagai bagian dari solusi mitigasi banjir. Dalam dialog tersebut, mahasiswa turut mengafirmasi dan mendukung langkah ini, serta berharap Komisi V DPR RI dapat mengawal usulan ini secara serius.
Kedua, Rezkinaldo saputra mengangkat persoalan akses pendidikan di Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti. Dituturkannya, keprihatinannya atas kondisi sekolah kelas jauh di wilayah tersebut. Anak-anak SMA di Pulau Muda bahkan harus mengikuti ujian di pelataran masjid karena minimnya fasilitas.
“Kita sedih melihat kenyataan ini, dan berharap Pak Syahrul sebagai wakil rakyat dari Riau dapat mengawal aspirasi ini sampai terealisasi, meskipun di tengah era efisiensi anggaran,” ujarnya (Rls/Wahyu)