Waduh, Pangkalankerinci Terbanyak Kasus Gizi Buruk

Ahad, 15 Mei 2016 - 22:47:51 wib
Waduh, Pangkalankerinci Terbanyak Kasus Gizi Buruk
Ilustrasi/Istimewa

PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Dari data yang ada di Dinas Kesehatan Pelalawan, ternyata Ibukota Kabupaten Pelalawan yakni Pangkalankerinci menjadi jumlah terbanyak dalam hal kasus gizi buruk yaitu delapan (8) kasus. Jumlah penduduk yang besar ditengarai menjadi faktor penyebab kasus gizi buruk di Pangkalankerinci.

"Itu memang baru data sementara sampai bulan Mei ini, ada sekitar 12 kasus gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Pelalawan, 8 diantaranya terjadi di Pangkalankerinci," kata Kadiskes Pelalawan, Dr Endit, pada riaubernas.com, Minggu (15/5).

Endit menjelaskan, selain faktor jumlah penduduk yang besar juga kesibukan orangtua yang sama-sama bekerja kemudian anak dititipkan di tempat penitipan, sedikit banyak menjadi faktor penyebab kasus gizi buruk terjadi.

"Kebanyakan orangtua yang keduanya bekerja, kemudian anak dititipkan di tempat penitipan, menjadi faktor juga. Seharusnya meski dititipkan di tempat penitipan, kedua orangtua terutama Ibu jangan sampai abai dengan gizi sang anak," ungkapnya.

Lanjutnya, sejauh ini pihaknya terus intens memberikan sosialisasi dan penyuluhan-penyuluhan pada masyarakat, baik melalui Dinas Kesehatan maupun puskesmas-puskesmas. Untuk penanganan kasus gizi buruk sendiri, selama ini jika seorang anak terkena penyakit gizi buruk yang berat dan tak bsia ditangani oleh puskesmas maka pihaknya merekomendasikannya untuk dirawat di rumah sakit. Nanti di rumah sakit, si penderita akan diperiksa penyakit penyertanya.

"Tapi jika gizi buruknya tak terlalu parah, maka penderita kasus gizi buruk ini masih bisa ditangani

oleh Puskesmas," ujarnya.

Ditambahkannya, saat ini tindakan yang dilakukan untuk Penanggulangan Gizi Buruk menuju Pelalawan Sehat, yakni pihaknya menganjurkan rujukan untuk perawatan Ke rumah sakit dengan dana Jamkesda.

"Kemudian memberikan makanan tambahan berupa biskuit, Bubur Milna, kacang hijau, gula pasir, minyak goreng, Pediasure dan Neosure yang diberikan sesuai kelompok umur, dan kita berikan selama 3 bulan atau 90 hari. Dan yang terakhir yakni memberikan bantuan obat dan vitamin sesuai dengan resep Dokter," ungkapnya. (tha)



Editor    : Ai


 

BERITA LAINNYA