ROKAN HILIR, RIAUBERNAS.COM - Pasca Terjadinya pengurangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) membuat Pemerintah Kabupaten (pemkab) Rokan Hilir (Rohil) mengambil kebijakan dengan menghapuskan sebagian program yang ada di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam upaya penghematan. Dengan dihapusnya beberapa program maka otomatis membuat anggaran yang ada di SKPD turut berkurang.
Dan dampak dari pengurangan anggaran dan penghapusan program yang ada di setiap SKPD tentu juga akan berimbas pada nasib tenaga honorer yang selama ini gajinya dibayar melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Rohil.
Ini disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Sekdakab Rohil, Drs H Surya Arfan Msi, baru-baru ini, di Bagansiapiapi. Menurutnya, anggaran yang ada di BKD Rohil sebesar RP 10 Milliar tentu tidak akan cukup menjalankan berbagai program termasuk membayar gaji tenaga honorer yang jumlahnya ribuan orang selama satu tahun.
"Jadi mau tidak mau tenaga honorer harus dikurangi dengan melakukan penilaian terhadap kinerjanya. Jika kinerjanya tidak efektif dan sering tidak ngantor, maka secara terpaksa akan kita rumahkan dan gajinya juga akan kita potong," ancamnya.
Lanjutnya, penghapusan program ini tidak ada istilah pilih bulu terhadap SKPD yang ada. Artinya,
setiap SKPD tetap akan dihapuskan programnya mulai dari 20 hingga 40 persen, termasuk program yang ada di BKD Rohil.
"Jadi, kita berharap kepada masyrakat agar bisa mengerti dan tidak menyalahkan Pemkab Rohil jika ada program yang tidak berjalan serta adanya tenaga honorer yang diberhentikan," tandasnya.
Katanya, kendati adanya penghapusan Program di SKPD, dirinya tetap berharap program yang tersisa bisa berjalan lancar dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Yang jelas program yang ada di tahun ini tidak dihilangkan tapi hanya ditunda saja pelaksanaannya. Mudah-mudahan di tahun 2017 mendatang program yang tertunda ini bisa dilaksanakan kembali," tukasnya. (adv/hms/ar)
Editor : Ai