PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Selain dihadiri Bupati Pelalawan dan Forkopimda Pelalawan, beberapa kepala OPD, serta tamu undangan lainnya, simulasi pembuatan sumur Akhlag yang dilaksanakan di Desa Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci pada Selasa (29/6/2021) itu, juga dihadiri Kalaksa BPBD Provinsi Riau M. Edy Afrizal.
Disela-sela kegiatan simulasi, saat dimintai tanggapannya terkait sumur Akhlag tersebut, Kalaksa BPBD Provinsi Riau M. Edy Afrizal mengatakan, bahwa pihaknya sangat apresiasi terhadap Relawan Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut (Rel - Akhlag) Kabupaten Pelalawan dalam upayanya membantu ketersediaan air jika terjadi Karhutla dengan membuat sumur Akhlag ini.
Pada kesempatan itu, Kalaksa BPBD Provinsi Riau M. Edy Afrizal juga manyarankan agar di titik-titik yang dianggap rawan, sebelum terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sumur-sumur Akhlag ini sudah dibangun. Menurutnya, kalau dilihat dari prosesnya, ini kan membutuhkan waktu hampir satu jam. Kalau terjadi karhutla, dalam waktu satu jam itu sudah berapa luas, jadi kalau sumur nya sudah dibangun jika terjadi karhutla, kita langsung ready, masukkan selang hisap langsung main (Lakukan pemadaman, red).
"Mudah-mudahan sumur Akhlag ini bisa dan kalau ini epektif, dalam tiga bulan kita bisa kembangkan di kabupaten/kota lainnya di Riau. Saya akan sarankan ke kabupaten/kota yang lain, ya bergurulah ke Kabupaten Pelalawan tentang sumur Akhlag ini. Mudah-mudahan ini menjadi salah satu solusi bagi kita dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di daerah kita khususnya di Provinsi Riau," jelas M. Edy Afrizal.
Disinggung bahwa sumur Akhlag ini merupakan inovasi, inisiatif atau gagasan dari putra-putri masyarakat Pelalawan, M. Edy Afrizal sangat apresiasi sekali terhadap inovasi atau gagasan tentang sumur Akhlag ini. Bagaimana kepedulian masyarakat, karena memang dalam penanggulangan bencana ini ada tiga sektor yaitu kepedulian pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
"Jadi ada inovasi seperti ini, ada inisiatif seperti ini, kita salut dan sangat menyambut baik. Jadi juga dalam rangka memberikan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat bahwa ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja, tapi tanggungjawab kita bersama," imbuhnya.
Kalaksa BPBD Provinsi Riau itu juga menambahkan, bahwa pihaknya sangat berharap ini bisa diterapkan sampai ketingkat desa atau kelurahan. Jadi kedepan, jika terjadi kebakaran di desa atau kelurahan, minimal mereka bisa melakukan pemadaman dini.
"Dan kalau sumur Akhlag ini epektif, kita akan mengimbau kabupaten/kita lainnya untuk melakukan hal yang sama seperti Pelalawan," pungkas Kalaksa BPBD Provinsi Riau itu. (Sam)