JAKARTA, RIAUBERNAS.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat kecewa ribuan guru honorer yang tergabung dalam Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I). Mereka kecewa lantaran tidak kunjung diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dan tidak ditemui Presiden Jokowi setelah dua hari berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta.
"Kecewa, karena pertemuan tadi tidak ada hasilnya," kata Ketua Umum FHK2I Titi Purwaningsih seusai bertemu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, di Gedung Setneg, Jakarta, Kamis (11/2/2016), seperti dilansir kompas.com.
Lanjutnya, ia menemui Pratikno bersama beberapa perwakilan guru honorer. Pertemuan berlangsung sekitar 30 menit dan tertutup. Titi melanjutkan, ribuan guru honorer yang berdemonstrasi sejak Rabu (10/2/2016) itu menuntut pemerintah menepati janji untuk mengangkat tenaga honorer menjadi PNS.
Menurutnya, aksi demo akan dilanjutkan Jumat ini (12/2/2016) jika tidak ada kepastian yang diberikan pemerintah terkait tuntutan tersebut. Guru honorer yang berunjuk rasa di depan Istana Merdeka ini berasal dari berbagai daerah di Jawa dan luar Jawa. Para guru honorer menginap di Masjid Istiqlal selama berunjuk rasa.
Unjuk rasa tenaga Honorer K2 tersebut diikuti hampir 15 ribu orang dari berbagai daerah. Terbanyak datang dari daerah-daerah di Pulau Jawa. Dari Jatim tercatat sebanyak 1.127 orang, Jawa Tengah sebanyak 3.538 orang, DIY 67 orang, Jawa Barat 6.796 orang, ditambah dari Kabupaten Bekasi 1.000 orang, DKI Jakarta 1.000 orang, Banten 500 orang.
Dari Sumatra, tercatat dari lampung ada 211 orang, Sumatra Selatan 212 orang, Bengkulu 25 orang, Aceh dan Padang masing-masing 5 orang, Medan dan Riau masing-masing 2 orang. Ada juga peserta dari Kalimantan Barat sebanyak 7 orang, Maluku 5 orang, Palu, 3 orang, Sulawesi Barat 3 orang, Lombok, Bali, Papua masing-masing 2 orang.
Kata Titi, pemerintah hanya menganggap guru honorer saat dibutuhkan. Namun, saat diminta kepastian diangkat PNS, pemerintah selalu mencari alasan untuk tidak menepatinya.
"Kami ke sini karena Kemenpan sudah tidak sanggup lagi. Kami mohon Pak Jokowi buat kepastian hukum angkat kami jadi PNS," ujar Titi yang sudah menjadi guru honorer selama 12 tahun di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Di lokasi yang sama, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan bahwa dirinya tidak dapat menjanjikan waktu pertemuan Presiden Jokowi dengan guru honorer. Alasannya, jadwal Presiden yang padat dan pada Kamis tadi melakukan kunjungan kerja ke Lampung.
Sementara Jumat (12/2/2016), kata Pratikno, agenda Presiden juga padat karena akan melantik gubernur, komisioner KY, dan komisioner Ombudsman di Istana. Selain itu, Pratikno juga mengaku belum mendapat arahan mengenai sikap Presiden Jokowi terhadap tuntutan para guru honorer.
"Saya hanya menampung aspirasi rekan-rekan guru honorer. Kami lihat nanti kalau bisa Presiden menemui mereka," ungkap Pratikno. (***)
Editor : Ai