ROKAN HILIR- Ketidak netralan penyelengara pemilu akan diberikan sanksi yang tegas, seperti terjadi pada pilkada sebelumnya di wilayah Rohil, diduga adanya pihak mencoblos dua kali, sehingga berpotensi Pemilihan suara ulang (PSU).
Demikian dikatakan Anggota Bawaslu Riau Bidang antar kelembagaan, Niel Antariksa, Kamis (04/4/2019) di gedung Datuk Batu Hampar, usai rapat antisipasi rawan pemilu.
Menurut Niel, berkaca pada pemilu pilkada sebelumnya, menjadi tolak ukur suatu kerawanan terjadi wilayah Rokan hilir, hal tersebut menjadi Indeks potensi kerawanan, tidak dimasa lalu juga memprediksi akan terjadi dimasa mendatang.
Ia menegaskan, dipastikan logistik pemilu dengan lokasi geografis Rohil jarak tempuh yang jauh, berbatasan masuk provinsi dan kabupaten yang akan difokuskan pengawasan bisa diselesaikan, tidak hanya logistik surat suara, bahkan pelengkapan lain, seperti fomulir, bilik suara ,tinta dan perlengkapi lainnya bisa sampai kelokasi.
Pengawasan logistik dapat berkomunikasi dengan teman-teman KPU, dan KPU diminta segera melengkapi surat suara rusak kemaren. Harus digantikan, agar memenuhi ketersediaan logistik sesuai diamanat UU paling tidak 4 hari sebelum hari pemilu. Pendistribusian logistik telah sampai ke-TPS disamping mengingat kejadian dimasa lalu. .
Ia mengingatkan, kepada semua penyelengaraan negara untuk Netralitas, begitu juga dengan ASN tidak dibolehkan menghadiri kampanye. "Bawaslu harus bergerak aktif melakukan pemantuan, karena ASN ada sanksinya apabila tidak netral mendukung salah satu calon", tegas Neil.
Masih menurut Niel, bagi ASN yang terlibat langsung berkampnye atau mendukung salah satu calon peserta pemilu, sanksinya cukup tegas, bahkan kami sebagai lembaga pengawasan akan merekomindasi.
"Kami bukanlah lembaga eksekutor, akan tetapi akan merekomindasikan kepada institusi terkait dan Sanksi akan diberikan kepada apatur sipil negara yang ikut kampanye", kata Niel lagi.
Kemudian, lanjut dia, dari sisi pengamanan, diharapkan teman-teman kepolisian tidak hanya aktif saat pemunggutan suara saja, juga aktif diminggu tenang, saat itu banyaknya serangan fajar (money politik).
Pada Saat minggu tenang, kami dengan pihak kepolisian akan melakukan patroli dengan melibatkan jajaran, mulai dari pengawasan kabupaten/kota hingga ke desa-desa, maupun pengawasan dari TPS juga ikut dilibatkan.
Niel menegaskan, memungkin yang terjadi money politik dan pergerakan razia mobil lewat diperiksa dalam mobil diduga ada tumpukan amplop seperti dilakukan dipilkada sebelumnya.
"Razia dilakukan pemeriksaan mobil lewat bersama kepolisian, itu langkah-langkah bakal terjadinya money politik, upaya ditekan tiga hari diminggu tenang, serta dipastikan alat aktribut kampanye semua bersih", harapnya. (Syofyan)