PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM. - Himpunan Pelajar Mahasiswa Pelalawan (HIPMAWAN) Pekanbaru menyayangkan keberangkatan Kepala Desa (Kades) se-Kecamatan ukui dan Lurah melawat ke Bali pekan lalu.
Pasalnya kades dan lurah itu mengikuti Bimbingan Teknis (Bimptek) di pulau Dewata, bahkan dalam kunjungan tersebut camat ukui tak ketinggalan ikut serta ke Bali yang dilaksanakan selama empat hari.
Dari informasi yang dihimpun media ini, anggaran biaya keberangkatan kepala desa itu dibiayai dengan mengunakan anggaran dana Desa yang bersumber dari anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017, yang menghabiskan biaya fantastik.
Keberangkatan para Kepala Desa, Lurah dan Camat Ukui ke Pulau Dewata, Ketua Hipmawan Syariat pada media ini, Sabtu (22/7), mengatakan bahwa penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD) tersebut itu seharusnya dipakai untuk keperluan pemerintah desa, bukan untuk melawat tempat wisata.
"Apalagi pulau dewata Bali dikenal dengan tempat wisata, kalau mau belajar pembangunan infrastruktur cari lah Desa yang berkembang dan terkenal dengan pembangunannya. Bukan malah ke tempat wisata," ungkapnya.
Ia juga melihat desa yang ikut tersebut bukan desa wisata, kalau kegiatanya untuk wisata seperti pengelolaan Bono, Danau Kajuit, tentu masuk akal itu pun kepala desa yang bersangkutan.
Diketahuinya, dana anggaran yang diperoleh setiap desa di Kabupaten Pelalawan tergolong besar. Tentunya besaran anggaran disesuaikan dengan kebutuhan, luas wilayah dan program pembangunannya.
"Setahu kita, dana anggaran paling kecil di terima desa pertahun Rp 600 juta sedangkan paling besar mencapai Rp 1,2 Miliar. Tentunya anggaran tersebut digunakan untuk keperluan pemerintah desa," ucapnya
Selain itu, hal tersebut akan berdampak kepada desa lain, sebab hal tersebut akan diikuti oleh beberapa desa yang ada di Kabupaten Pelalawan, tentu ini akan menjadi prioritas di setiap pimpinan desa di kecamatan untuk mengikuti jejak pimpinan desa sebelumnya.
Dia menyayangkan keadaan Pelalawan saat ini sedang rasionalisasi anggaran, namun para pimpinan desa tetap melakukan kunjungan ke tempat yang jauh. (ndy).
Editor : Samsul Bahri.