PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Bupati Pelalawan HM Harris direncanakan Selasa besok atau hari ini, (25/4), akan membuka Invitasi Olahraga Tradisional yang digelar oleh Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Pelalawan. Saat ini, sebanyak 264 pemain sekaligus ooficial yang berasal dari 12 kecamatan di Kabupaten Pelalawan sudah menyatakan kesiapannya jelang event bergengsi tingkat kabupaten ini.
"Ya, rencananya Selasa sore besok (25/4), Pak Bupati akan membuka langsung Invitasi Olahraga Tradisional ini. Lomba ini kita laksanakan selama empat hari, Selasa-Jum'at (25-28/4) dipusatkan di Lapangan Sepakbola Pangkalankerinci," terang Kadisbudpora Pelalawan, Andi Yuliandri S.Kom, pada media ini, Senin (24/4).
Andi menjelaskan bahwa dalam lomba tradisional ini ada empat cabang yang dilombakan yakni Enggrang, Terompah Panjang, Dagongan dan Hadang. Untuk pesertanya sendiri, dari 12 kecamatan yang ada di daerah ini, semuanya sudah menyatakan kesiapannya untuk ikut serta. Dan pemenang lomba ini akan diikutsertakan di tingkat provinsi, dan jika menang akan menjadi perwakilan Riau di tingkat nasional.
"Jadi memang lomba olahraga tradisional ini digelar di tingkat kabupaten, provinsi dan pusat. Dalam setiap kecamatan diikuti oleh 22 orang dengan official-nya. Selama pertandingan berlangsung, para peserta akan kita inapkan di GOR Tengku Pangeran," katanya.
Mantan Kepala BKD ini mengatakan bahwa diangkatnya kembali permainan tradisional menjadi suatu perlombaan bertujuan untuk memelihara warisan leluhur yang harus dilestarikan dan dibudayakan. Apalagi saat ini, pada umumnya anak-anak zaman sekarang sudah jarang atau bahkan tak mengenal lagi permainan tradisional yang jarang dimainkan lagi.
"Di era digital saat ini, anak-anak zaman sekarang sudah jarang yang tahu tentang permainan tradisional. Kegiatan anak-anak zaman sekarang lebih banyak di depan TV dengan bermain PS atau bermain ipad. Jadi kita harapkan dengan diangkatnya kembali olahraga permainan tradisional ini selain bisa memelihara juga diwarisi ke anak-anak zaman sekarang hingga permainan tersebut takkan punah ditelan zaman," ungkapnya.
Dikatakannya, banyak manfaat yang bisa diperoleh dalam permainan tradisional ini. Diantaranya, adanya kerjasama antar peserta, toleransi, memupuk kebersamaan dan kekompakan serta mencegah generasi muda dari hal-hal atau kegiatan yang tak bermanfaat. Karena itu, ia menginginkan agar perlombaan permainan tradisional ini bisa menjadi agenda rutin yang dilaksanakan tiap tahun.
"Kalau kita menginginkannya jadi agenda rutin yang dilaksanakan tiap tahun, dimana tiap tahunnya kegiatan ini digilir ke setiap kecamatan. Jadi selain bisa memelihara dan menjaga permainan tradisional agar tak punah, juga bisa menghidupkan perekonomian daerah setempat yang pada akhirnya akan bisa menghasilkan PAD bagi daerah ini," ujarnya. (sam/ndy)
Editor : Andy Indrayanto