SIAK - Spanduk dukungan dari warga untuk Mahkamah Konstitusi (MK) bertebaran di Kabupaten Siak, Riau.
Dari informasi yang diperoleh, spanduk dukungan tersebut tersebar di banyak lokasi di seluruh kecamatan Kabupaten Siak.
Beberapa tulisan terlihat dalam spanduk berlatar putih itu yakni;
Kabupaten Siak Baik-baik Saja.
Aman, Nyaman, Damai, dan Kondusif
Kami Menolak Provokasi dan Propaganda yang menyesatkan Masyarakat Siak
120.144 Masyarakat Kabupaten Siak Membersamai 9 Hakim Mahkamah Konstitusi. Kami percaya, Hakim MK Menegakkan Hukum dan Kebenaran. Masyarakat Siak Mendukung Penuh Penegakan Supremasi Hukum di Indonesia
Sengkuni teriak Sengkuni..
Meminta pihak-pihak tertentu untuk menghentikan propaganda, provokasi dan intrik politik yang menghasut dan memancing perpecahan dan potensi konflik ditengah-tengah masyarakat untuk kepentingan politik.
Lalu, spanduk bertuliskan:
Kami Perwakilan 14 Kecamatan Se-Kabupaten Siak Menuntut dan Meminta Keadilan agar Mahkamah Konstitusi
meluruskan Proses Demokrasi Pilkada Siak yang Cacat Hukum.
Dalam spanduk tersebut, seluruhnya ditandai dengan #Gabungan Masyarakat Peduli Supremasi Hukum.
Spanduk ini dibuat sebagai bentuk dukungan kepada MK agar memutus perkara Pilkada Siak dengan seadil-adilnya tanpa cacat hukum.
Salah satu tokoh pemuda di Kabupaten Siak, Supriadi SH mendukung penuh langkah yang dilakukan masyarakat menyuarakan keadilan lewat spanduk tersebut.
Menurut Supriadi, tulisan Siak Baik-Baik Saja itu bukan hanya sebatas tulisan. Namun merupakan wujud kondisi Kabupaten Siak saat ini yang kondusif dan nyaman.
"Kalau kita lihat saat ini dengan pikiran yang jernih, di titik mana yang terjadi kegaduhan. Menurut saya hanya di titik elit yang punya kepentingan yang mengatasnamakan masyarakat Siak. Nah, mestinya jangan di-framing seakan kepentingan masyarakat padahal untuk kesejahteraan pribadi maupun kemakmuran kelompok," kata Supriadi, Senin (28/4).
Supriadi mengatakan, mestinya seluruh masyarakat mendukung MK melahirkan pemimpin yang tidak cacat hukum di Kabupaten Siak.
"Masak kita mendukung proses Pilkada yang cacat hukum. Ibaratnya kalau itu didukung, menurut saya, sama saja kita mendukung orang yang melanggar hukum. Kan kacau ni," jelasnya.
Mestinya, kata Supriadi, semua pihak mendukung penuh proses Pilkada yang tengah bergulir di MK. Tidak saling menyalahkan.
"Jangan ketika menguntungkan bagi kita, kita dukung. Nah, tiba merugikan kita tidak kita dukung dan mengkambing hitamkan orang lain," tegasnya.
Hal yang sama juga diutarakan Tokoh Pemuda Siak lainnya, Agus Saputra S.Sos, M.A.P, yang menilai spanduk dukungan tersebut mencerminkan bahwa masyarakat Siak sangat elegan dalam berdemokrasi.
"Saya tersenyum ketika melihat foto-foto spanduk itu berseliwiran di grup WhatsApp. Masyarakat Siak sangat elegan berdemokrasi," ujarnya.
Tidak hanya itu, Agus juga memuji aksi-aksi yang dilakukan masyarakat lainnya. Menurutnya aksi itu wujud kepedulian masyarakat agar terciptanya pemimpin Siak yang tidak cacat hukum.
"Menurut saya, semua yang dilakukan masyarakat saat ini bentuk dari kepedulian terhadap Siak agar terciptanya pemimpin yang lahir dari proses legitimasi hukum yang sah, dan tidak cacat hukum," pungkasnya. (van)