ROKAN HILIR (Riaubernas) - Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Rohil menggelar Focus Group Discussion (FGD)
FGD pemaparan laporan pendahuluan penyusunan Grand Design Riau Digital tahun 2021-2025 Yayasan Politeknik Chevron Riau (PCR), Selasa (19/10/2021).
Kegiatan diselenggarakan di salah satu hotel di Bagansiapiapi tersebut dihadiri Asisten ll Rahmatul Zamri, Kadis Kominfotiks Rohil yang diwakili Indra Gunawan, Diskominfotik Provinsi Riau diwakili Dra. Media Efayani MH, yayasan PCR serta unsur lainnya.
Kadis Kominfotiks Rohil diwakili Indra Gunawan mengatakan, validasi pengisian kuesioner dalam rangka penyusunan grand design Riau digital 2021-2025
Dia juga berharap dapat memberikan gambaran terkait kondisi aptodet dalam penerapan serta target tata kelolaan teknologi informasi bagi Kabupaten Rokan Hilir
Hal demikian sambungnya sejalan dengan misi kelima Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir dalam rpjmd 2021-2026 mewujudkan penyelenggaraan tata kelola Pemerintah Daerah yang baik efektif dan efisien berbasis teknologi sudah barang tentu frasa teknologi dalam misi tersebut tidak terlepas dari penerapan teknologi informasi
Diakuinya Diskominfo Rohil termuda di provinsi Riau dan strukturnya masih baru terbentuk di awal tahun 2020 yang lalu tentu masih banyak kekurangan dalam mengejar ketertinggalan bidang teknologi informasi agar dapat setara dengan kabupaten kota lain di provinsi Riau.
"Kami sangat menyadari harapan besar dari seluruh OPD khusus dan masyarakat pada umumnya dalam menyongsong era digital sudah menjadi keharusan bagi penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik dan peningkatan layanan publik terintegrasi berbasis teknologi informasi di kabupaten, " katanya.
Adapun kondisi riil ,Sebutnya penerapan dan infrastruktur teknologi informasi di Rohil saat ini bahwa pemda dalam hal ini, Diskominfo hanya memiliki satu unit perangkat server dan mengoperasikan 2 unit server sewaan
Perangkat dipergunakan dalam mengelola domain dan subdomain milik pemerintah daerah serta website dan aplikasi milik OPD yang hanya mampu menampung 30 persen kebutuhan hosting OPD.
Sementara untuk kendala yang dialami katanya, belum terwujudnya internet satu pintu dibawah kendali Diskominfo, Di mana saat ini seluruh OPD dan Kecamatan masih mengelola internet dengan anggaran masing- masing sehingga terkoneksi dan interoperateability antara perangkat daerah tidak tercapai.
"Selain itu belum tersedianya command center Rohil sebagai cikal bakal smart city dan smartconectivity daerah, " paparnya.
Guna mengejar ketertinggalan tersebut tambahnya, Diskominfo Rohil telah melaksanakan berbagai langkah diantaranya melakukan lobi kepada pihak swasta untuk untuk dapat berinvestasi membangun tower wifi di empat Kecamatan hingga dapat dialiri jaringan internet.
Melakukan lobi dan kerjasama penyusunan detail engineering design infrastruktur IT atas prakarsa dan pendanaan pihak ketiga saat ini hampir rampung.
Selain itu, juga menciptakan aplikasi retribusi elektronik yang saat ini telah berjalan serta merencanakan penganggaran terhadap pengadaan tiga unit server baru dan mini data center pengadaan internet OPD yakni penempatan metro link dan access poin di seluruh OPD dan 5 Kecamatan.
Sementara Asisten ll H, Rahmatul Zamri menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan penyusunan grand design digital Riau dilakukan politeknik Chevron
"Ini sangat penting, sebab tanpa adanya grand desain ini pembangunan tidak akan efesien, Rohil memang IT nya selama ini masih kurang dan sedikit ketinggalan, " sebutnya.
FGD ini katanya, juga bertujuan mendengarkan laporan pendahuluan penyusunan Grand Design Riau Digital 2021-2025 oleh tim pelaksanaan dari Yayasan PCR.
"Dengan demikian, diharapkan para peserta hadir dapat memberikan masukan informasi dan sasaran terhadap grand design ini dan kemudian dirumuskan menjadi rekomendasi yang harus ditindak lanjuti tim pelaksana, " terangnya. (Syofyan Rambah)