JAKARTA - PT Elnusa Tbk (Elnusa) turut mendukung pembangunan New Semberah Oil Plant (NSOP), Field Sangatta yang sekarang dibawah pengelolaan PT Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9.
Atas keberhasilan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan kualitas prima, Elnusa mendapatkan apresiasi dari manajemen Pertamina Hulu Indonesia (PHI) yang melakukan acara Peresmian fasilitas NSOP pada Rabu (29/9) dan dihadiri oleh Direktur Utama PHI Chalid Said Salim.
Direktur Utama PHI Chalid Said Salim menyampaikan, pengoperasian fasilitas pengumpul ini merupakan wujud hasil usaha semua pihak yang berkolaborasi untuk memberi manfaat lebih baik kepada perusahaan, untuk itu dia memberikan apresiasi. Dia berharap pelaksanaan Golden rules dan aspek HSSE yang sudah berjalan dengan baik selama pembangunan dapat ditingkatkan untuk terus bekerja dengan aman dalam pengoperasiannya.
Pekerjaan yang dimulai pada Mei 2020 hingga September 2021, sukses dilakukan dengan zero accident atau tanpa kecelakaan kerja, dengan mencatatkan 302.397 total jam kerja selamat.
Peran Elnusa pada pekerjaan ini adalah sebagai main contractor pembangunan Oil Plant meliputi scope Engineering, Procurement, Construction pada fasilitas utama berserta seluruh infrastruktur pendukung meliputi mekanikal, piping, elektrikal dan instrumen, comissioning, sampai dengan start-up. Dengan adanya fasilitas NSOP, minyak hasil produksi dapat langsung dialirkan (flowline) ke Semberah Plant 14 Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS). Fasilitas baru ini akan menggantikan metode pengiriman minyak menggunakan truk tanki (road tank).
Direktur Operasi merangkap Direktur Pengembangan Usaha Rony Hartanto menyebutkan, penyelesaian project pembangunan fasilitas Oil Plant ini merupakan bukti kompetensi dan kapabilitas Elnusa dalam mendukung kegiatan hulu migas khususnya di Pertamina, serta wujud kolaborasi dan sinergi antar anak perusahaan di lingkungan Pertamina Group.
“Proyek ini merupakan pembuktian Elnusa dalam mendukung kegiatan hulu migas dan produksi energi nasional. Semoga sinergi ini dapat terus berjalan untuk mendukung program nasional produksi migas 1 juta bopd tahun 2030,” ujarnya. (**)