63,2% Incumbent Masih Unggul Di Pilkada Serentak 2015

Istimewa

JAKARTA, RIAUBERNAS.com - Calon kepala daerah petahana (incumbent) yang maju dalam Pilkada 2015 mencapai 82,5 persen. Dari jumlah tersebut, mayoritas petahana atau 63,2 persen memenangi kontestasi dalam pilkada 2015 yang digelar serentak pada 9 Desember lalu.

"Dari jumlah 82,5 persen petaha yang maju dalam pilkada 2015 lalu, mayoritas 63,2 persen petahana menang sedangkan 36,8 persen kalah. Petahana yang dihitung adalah kepala daerah yang mencalonkan diri kembali di wilayah ia memimpin. Petahana yang tidak mencalonkan diri di wilayah ia memimpin tidak dihitung," terang Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim MS saat memaparkan hasil penelitian SSI bertajuk "Hegemoni Petahana dan Masa Depan Demokrasi Kita" di Jakarta, Selasa (26/1/2016), seperti dikutip BeritaSatu.com.

Menurutnya, jumlah petahana yang bisa memenangi kontestasi terbanyak ada di Provinsi NTT, yakni 85,7 persen, disusul Pulau Jawa, 76,6 persen, NTB dan Bali 66,7 persen, dan Sulawesi 65,5 persen. Sementara petahana kalah yang terbanyak ada di Papua, yakni 54,5 persen. Disusul pulau Kalimantan, 50 persen, Kepulauan Maluku 42,9 persen, dan Pulau Sumatera 40,8 persen.

Katanya lagi, petahana yang menang di Pulau Jawa sebanyak 76,6 persen dan kalah 23,4 persen. Untuk di luar Pulau Jawa, petahana yang menang ada sebanyak 59,4 persen dan kalah sebanyak 40,6 persen.

"Untuk wilayah administrasi provinsi, jumlah petahana yang bisa memenangi kontestasi ada sebanyak 71,4 persen dan kalah 28,6 persen. Sedangkan untuk wilayah administrasi kabupaten, petahana yang menang ada sebanyak 60,9 persen dan kalah 39,1 persen. Sementara untuk wilayah administrasi kota, petahana yang menang sebanyak 74,2 persen dan kalah dan kalah 25,8 persen," imbuhnya.

Jika dilihat dari besaran daftar pemilih tetap (DPT), semakin besar DPT, semakin besar kemungkinan petahana memenangi kontestasi.

Penelitian dilakukan di 32 provinsi se-Indonesia yang menggelar pilkada 9 Desember 2015. Jumlah sampel yang dianalisis mencapai 257 wilayah dari 264 wilayah populasi dengan margin of error ± 1 persen.

Sebagian besar sumber data diperoleh dari KPU yang dipublikasikan di http://pilkada2015.go.id per 18 Januari 2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah input data langsung dari web KPU http://pilkada2015.go.id dan sumber data lain yang terpercaya. Namun survei ini belum memasukkan hasil putusan MK terkait sengketa hasil Pilkada 2015. (***)


Editor    : Ai
 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar