Mewakili Dandim, Danunit Intel Minta Maaf Ke Warga Siak.

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Mewakili Dandim 0301 Pekanbaru Letkol Infanteri Andri Sulistiawan, Danunit Intel Lettu Inf Turba Marpaung dari Kodim 0301 Pekanbaru, kepada Wartawan di Siak Rabu (25/4/18) menyebutkan, bahwa sebenarnya kedatangan anggota TNI ke lokasi lahan eks Hak Pakai PT. Tri Djaya Rubber, di Pematang Tiga Rawang Air Putih, Kecamatan Siak Kabupaten Siak, adalah setelah menerima adanya laporan terkait keberadaan alat berat yang disewa salah satu pemilik lahan yang dibeking TNI. Dan tidak ada hubungan dengan lahan tersebut telah dibeli Danrem 03 Wira Bima sebagaimana yang disebutkan para anggota saat di lapangan.

"Kita datang ke lokasi bahkan membawa provos dan beberapa anggota, sehubungan adanya laporan salah satu pemilik lahan. Dan saat di lokasi memang ditemui alat yang dimaksud. Namun karena ada dua alat, maka kita minta semua keluar lokasi. Rupanya alat yang lainnya itu tidak ada hubungan dengan yang dilaporkan," ujar Marpaung.

Disebutkannya, bahwa terkait persoalan yang ada, pihak TNI tidak mau mencampuri. Dan urusan ke lokasi hanya untuk menindaklanjuti laporan tentang adanya oknum TNI yang beking alat. Maka dengan cara menarik alat dapat diketahui siapa oknum yang dimaksud. Namun sekali lagi, laporan itu juga salah.

"Karena kita tidak bermaksud apapun terkait lahan itu, maka saya dan beberapa anggota melakukan foto-foto di lokasi. Bahkan saat ada warga yang memoto kita juga biasa saja, karena memang dari awal tidak ada niat untuk merebut lahan warga apalagi sampai meresahkan," lanjutnya.

Namun diluar kendalinya, ketika ada beberapa anggota TNI yang melakukan tindakan melebihi perintah di lapangan, mengusir warga dari lahan yang tengah digarap. Karena memang kedatangan TNI tersebut sesuai penjelasan awal hanya bersifat sementara, selama proses menelusuri adanya beking dari oknum saja.

"Terkait kejadian itu, kami mohon maaf. Sesuai pernyataan di awal kedatangan kami, yang saat itu berjumpa langsung dengan Saudara Ali Masruri, bahwa TNI hadir karena ada laporan. Dan saat itu sempat kita sampaikan, bahwa sesuai moto TNI "bersama rakyat TNI kuat", tidak mungkin lah kita melakukan tindakan yang meresahkan masyarakat. Kalau itu terjadi berarti diluar kendali dan tanpa sepengetahuan kita", tegas Turba Marpaung lagi.

Dan sesuai dengan keterangannya, beberapa anggota TNI yang dalam sepekan berada di lokasi telah dipulangkan ke markasnya, di Kodim 0301 Pekanbaru. Dan masyarakat juga telah kembali menjalankan aktifitas sebagai mana sedia kala.

Saat ditanya tentang sempat adanya penyebutan bahwa Danrem 03 Wira Bima telah membeli lahan sehingga anggota TNI datang ke lokasi, hal itu tidak lebih sebagai upaya agar tujuan menemukan oknum yang dilaporkan, yang telah membeking segera ditemukan. Dan ternyata strategi itu cukup ampuh sehingga segera diketahui secara pastinya apa maksud laporan. Meskipun harus memakan waktu hingga satu minggu untuk pengamanan.

Terkait hal itu, sebelumnya Penasehat Hukum yang sempat dikuasakan warga pemilik lahan, Wira Gunawan juga telah melakukan pertemuan dengan pihak Kodim 0301 Pekanbaru, untuk menjelaskan kondisi yang ada di lapangan, dan menanyakan langsung misi yang dibawa TNI ke lokasi lahan yang digarap masyarakat. Bahkan menjelaskan prihal status lahan yang digarap masyarakat yang telah memiliki sertifikat hak milik.

Meskipun memang lahan yang eks hak milik PT. Tri Djaya Rubber, masih terdapat lahan yang diklaim pihak eks karyawan perusahaan, atau pihak lain yang telah habis masa izinnya tersebut.

"Karena pihak TNI sudah menjelaskan tujuan kehadiran mereka di lokasi, dan telah menarik anggotanya, maka kita harap masyarakat melanjutkan saja aktifitasnya. Dan semoga tidak ada gangguan lagi," ucapnya.

Perwakilan warga, Ali Masruri juga mengaku telah berkomunikasi dengan pihak Kodim 0301 dan melakukan penjelasan panjang lebar, sesuai dengan pengakuan pihak TNI, maka masyarakat menerima permintaan maaf atas tindakan anggota TNI yang sempat meresahkan masyarakat.

"Sesuai pembicaraan kita, dan penyampaian maaf pihak Kodim 0301, maka masyarakat menerima dan memaafkan. Dengan meminta agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, bahkan berharap lahan garapan masyarakat mendapat perlindungan hukum sebagaimana mestinya. Karena masyarakat menggarap lahan tidak seberapa luasnya, hanya untuk mencari penghidupan yang layak tanpa mengganggu dan merugikan siapapun", tandas Ali yang juga Ketua PWI Kabupaten Siak tersebut.

Ia juga berharap agar kepercayaan masyarakat dengan TNI sebagai penjaga keutuhan NKRI, dan warga negara dari gangguan pihak manapun dapat terus berlangsung. Bahkan sesuai moto TNI "bersama rakyat TNI kuat" juga dipahami secara utuh oleh bangsa Indonesia.

"TNI, kami percaya kepadamu, dan kami optimis TNI membela hak dan kepentingan rakyat", pungkas Ali, yang mengaku awalnya sempat kaget dan tak percaya adanya TNI yang kesannya arogan terhadap rakyat. Apalagi rakyatnya tidak bersalah apapun.(van)

 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar