Diduga Lakukan Pungutan Uang Osis

Kepsek SMA 5 Sebut, Itu Bukan Pungutan Tapi Sumbangan

ilustrasi

SIAK, RIAUBERNAS.COM - Kepala Sekolah SMA 5 Kecamatan Tualang, diduga melakukan pungutan uang osis ke siswa, padahal setiap sekolah sudah ada dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) maupun BOSDA.

Hal itu langsung disampaikan oleh Wali Murid yang tidak mau disebut namanya. Dijelaskan oleh wali murid, bahwa pungutan sebesar Rp 20.000 ke siswa tersebut diberlakukan sejak Januari 2018 kemarin.

"Iya memang ada pungutan sebesar Rp 20.000 itu ke kita, katanya uang osis", ungkapnya.

Terkait nominalnya, lanjutnya, itu tidak terlalu memberatkan, tapi harus jelas jugalah kemana uang tersebut diperuntukkan, apalagi sekarangkan sudah ada dana BOS dari pemerintah.

"setahu saya, saat ini belum ada kegiatan kesiswaan, ditambah lagi pemerintah lagi memprogramkan pendidikan gratis dengan program BOS dan BOSDA", tambahnya.

Dia menyarankan, terkait ada kutipan itu perlu dirapatkan kembali, sebab, biar jelas uang itu kemana perginya, dan untuk apa dipergunakan.

Berdasarkan Permendikbud No. 75 tahun 2016, pasal 10, ayat (2) jelas disebutkan, yang dimaksud dengan sumbangan adalah, pemberian uang, barang, atau jasa oleh peserta didik, orang tua/wali murid secara sukarela dan tidak mengikat.

Sedangkan yang dimaksud dengan pungutan adalah, penarikan uang oleh sekolah kepada peserta didik, orang tua/wali murid yang bersifat wajib, mengikat, serta jumlahnya dan jangka waktu pungutannya ditentukan.

Menanggapi persoalan tersebut, Kepala sekolah SMA 5 Tualang Johan, saat dikonfirmasi RiauBernas.com, Kamis (22/3/2018) mengatakan bahwa itu bukan pungutan melainkan sumbangan. Dan terkait sumbangan uang osis tersebut, saya hanya melanjutkan dari kepala sekolah sebelumnya.

"Saya tidak ada menggunakan uang osis itu, hanya mengawasi saja, Saya menyerahkan sepenuhnya ke pembina osis. Setahu saya uang tersebut digunakan untuk kegiatan siswa", ungkap Johan yang merupakan mantan Kepsek SMA 4 Tualang.

Johan juga menjelaskan, selanjutnya untuk enam bulan kedepan terhitung Juni nanti, pihaknya akan melihat dulu, apakah perlu dievaluasi atau tidak. (Ivn)


 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar