Kunker di Kabupaten Pelalawan, Menko Puan Sebut ST2P Bisa Menjadi Science Techno Park

Menko Puan Maharani bersama Mendikbud RI Muhadjir Effendy didampingi Bupati berphoto bersama para penerima program dari pemerintah.
PELALAWAN, RIAUBERNAS.COM - Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) diharapkan mampu menghasilkan banyak perusahaan pemula yang terkait dengan sawit maupun produk turunan sawit. Dengan begitu akan berdampak pada perekonomian petani sawit dan perekonomian daerah penghasil.
 
Ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Rabu (14/3). Kunker politisi PDI-P ke Negeri Tuah Seiya Sekata itu didampingi Mendikbud Muhajir Effendi beserta sejumlah rombongan yakni Plt Gubernur Riau, Wakil Ketua DPRD Riau, Kapolda Riau, Danrem 031 Wira Bima serta Ketua ST2P.
 
Dalam sambutannya, Menko mengatakan, bahwa pemerintah pusat sangat berharap agar Pemerintah Kabupaten Pelalawan dapat menjadikan ST2P ini sebagai Science Techno Park (STP) yang mapan pada tahun 2019. Apalagi Fokus Techno Park Pelalawan sangat tepat pada hilirisasi produk turunan kelapa sawit. 
 
"Techno Park Pelalawan yang juga melibatkan koperasi petani sawit, akan memperkuat rantai industri hilirisasi produk turunan kelapa sawit. Dan lagi, ST2P di Pelalawan ini termasuk megah dibandingkan STP lain yang pernah dikunjunginya," ujarnya.
 
Menurutnya, membangun sebuah STP juga membutuhkan kolaborasi antar unsur pemerintah, akademisi dan pelaku usaha. Sinergi itu, jelasnya, memungkinkan untuk dibangunnya sistem inovasi yang kuat dan berujung pada industri yang berdaya saing dan penumbuhan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi. 
 
"Membangun STP dengan bergotong-royong, akan lebih mempercepat pemberdayaan ekonomi berbasis teknologi dan kesejahteraan rakyat. Sampai tahun 2017, dari 22 STP yang ditargetkan, sudah ada 16 STP yang mapan," katanya.
 
Dalam kunjungan kerja ke Pelalawan itu, Menko Puan juga menyerahkan secara simbolis 1.440 sertifikat tanah kepada masyarakat Pelalawan. Pemberian sertifikat itu, jelasnya, untuk memberikan kepastian hukum. 
 
"Dengan sertifikat di tangan para petani, maka Ibu dan Bapak dapat lebih tenang dalam menggarap lahannya, sehingga dapat meningkatkan produktifitas lahan dan kesejahteraan," tandasnya. 
 
Pada kesempatan itu juga, Menko Puan menyerahkan Kartu Anggota Koperasi Sawit Mandiri dan Izin Pendirian PKS Milik Koperasi Sawit Mandiri. Menko Puan juga melaunching Program Pemberdayaan Petani Sawit Swadaya untuk mewujudkan Desa Mandiri Sawit. Termasuk membagikan secara simbolis bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 5 orang warga (total penerima 100 KK), Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 5 siswa/i (total penerima 259 siswa). 
 
Kepada penerima PKH, Menko Puan menegaskan bahwa uang yang ada di bank tidak akan hilang. "Jadi tidak perlu diambil langsung semuanya, ambillah secukupnya," tambahnya. Diserahkan pula Surat Keputusan Tunjangan Profesi (SKTP) Guru kepada 5 orang dari sekitar 1500 pengajar se-Kabupaten Pelalawan.
 
Adapun bantuan lainnya yaitu bantuan untuk SD berupa 3 perpustakaan senilai Rp463.233.000 dan 1 buah kantin sebesar Rp 80 juta. Sedangkan bantuan untuk SMP berupa rehab gedung SMPN 2 Bandar Seikijang senilai Rp 350 juta dan rehab gedung SMPN 2 Kuala Kampar senilai Rp 450 juta. Kemudian bantuan untuk SMA berupa 3 perpustakaan senilai Rp 250 juta.
 
Menutup agendanya di Pelalawan, Menko Puan melakukan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti sebagai simbol diresmikannya ST2P yang dilakukan di Pintu Masuk Gedung ST2P. Menko Puan juga menyempatkan diri meninjau pameran potensi dan capaian Pelalawan yang digelar dalam peresmian kali ini. Menko Puan serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang mendampingi juga melakukan penanaman pohon di area Kampus ST2P. (rls/tha)
 
 
 
Editor : Andy Indrayanto
 


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar