Bupati Suyatno Terus Tingkatkan Mutu Pendidikan Rohil

ADVERTORIAL ROHIL

BAGANSIAPIAPI – Bupati kabupaten Rokan Rokan Hilir (Rohil), H. Suyatno terus  meningkatkan mutu pendikan di wilayah Rohil, untuk mencapai program tersebut segala fasilitas yang berkaitan dengan pendidikan terus di kembangkan. Sa;ah satunya di sektor Perpustakaan. Sejak dibukanya Perpustakaan Umum di Kabupaten Rokan Hilir yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir itu melalui kantor Perpustakaan dan Arsip sesuai dengan UU Perpustakaan No 43 tahun 2007 bahwa perpustakaan sudah harus ada disetiap Kabupaten/Kota dan Provinsi sejak 2 tahun UU tersebut diundangkan.

Sesuai dengan konsepnya, perpustakan merupakan tempat kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan dan pusat sumber belajar masyarakat. Berdasarkan Surat Edaran (SE) dari Bupati Rokan hilir Nomor 481.3/PK/015 tanggal 25 Januari 2010 perihal sumbangan buku untuk koleksi perpustakaan yang diperuntukkan bagi PNS eselon II sebanyak 3 buah buku, eselon III sebanyak 2 buah buku, staf PNS sebanyak 1 buah buku. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk menambah buku yang ada di perpustakaan daerah Rohil.

Di samping itu, Pemerintah Provinsi Riau juga memberikan bantuan sebanyak 1500 eks dengan 5 eks per judul. Adapun koleksi perpustakaan di Rokan Hilir terdiri dari geografi, biografi, ensiklopedi, kamus bahasa, dan berbagai jenis buku lainnya.

Memang, berbagai upaya ini terus dilakukan oleh Pemkab Rohil melalui Kantor Arsip dan Perpustakaan, agar minat baca masyarakat Rohil khususnya kalangan pelajar terus meningkat. Karena menurutnya, dengan membaca maka selain akan menambah wawasan tentunya, juga bisa mengembangkan olah pikir yang pada akhirnya bermanfaat bagi pembangunan di kabupaten Rohil.

"Jadikan membaca buku itu sebagai hobi, bukan sekedar penghabis waktu saja. Jika seseorang sudah hobi membaca, maka otaknya akan terasah terus untuk menggali ide-ide baru. Yakinlah, bahwa setiap kali membaca buku, pasti ada hal baru yang akan kita peroleh manfaatnya," katanya.

Dalam suatu acara saat Sosialisasi Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan di Kabupaten Rohil, tahun lalu, Suyatno bahkan menginginkan pada lurah/penghulu untuk membangun pustaka desa. Mengenai realisasinya, tergantung dari pihak kepenghuluan untuk dimusyawarahkan di masing-masing desa.

"Manfaatkan dana ADD (Anggaran Dana Desa) itu untuk membangun pustaka desa, apalagi masyarakat sangat menginginkannya," tandasnya.

Meski demikian, jika pihak kepenghuluan tidak berkeinginan membangun pustaka desa menggunakan dana ADD, Pemkab tetap akan membangun dengan menggunakan anggaran melalui Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Rohil setiap tahunnya secara bertahap.

"Saya pikir Pustaka Desa sangat penting dibangun tiap desa, karena dengan adanya perpustakaan tersebut masyarakat bisa cerdas dan memiliki ilmu pengetahuan," ujarnya.

Pada bagian lain, Bupati Suyatno juga meminta Kepada Kantor Arsip dan Perpustakaan Rohil untuk membuat program-program, di antaranya agar ke depan kegiatan sosialisasi tidak hanya dilaksanakan di ibu kota kabupaten melainkan juga dilaksanakan di masing-masing kecamatan.

Membaca, menurutnya, merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup. Karena semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Kemampuan membaca yang membudaya dalam diri setiap anak, akan meningkatkan keberhasilan di sekolah maupun dalam kehidupan di masyarakat yang akan berdampak dengan terbukanya peluang kesuksesan hidup lebih baik.

Sampai saat ini, Pemkab Rohiljuga  terus intens meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sekolah yang telah dibangun dan dibenahi oleh Pemkab Rohil di setiap kecamatan yang ada di daerah ini. Bahkan, setiap tahunnya Pemkab Rohil melalui Dinas Pendidikan (Disdik) menyekolahkan siswa yang berprestasi di berbagai perguruan ternama yang ada di negeri ini.

Dan memang terbukti, dalam masa kepemimpinan Suyatno-Erianda, banyak konsep dan program yang sudah tercapai diantaranya, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), pembangunan infrastruktur sekolah hingga bantuan siswa prestasi.

Tak hanya itu, peningkatan mutu dan kualitas pendidikan yang membutuhkan anggaran cukup besar pun sudah terkonsep oleh orang nomor satu di Kabupaten Rohil. Konsep peningkatan SDM yang dibangun Bupati H Suyatno bukan sekedar isapan jempol belaka, dirinya pun mengambil kebijakan dengan memprogramkan bantuan kuliah gratis ke jenjang sarjana (S1) bagi seluruh guru.

Menurutnya, dengan demikian konsep yang dibangunya secara otomatis akan membenahi kualitas dan mutu pendidikan khususnya di Kabupaten Rohil. Seperti menyekolahkan sebanyak 2.096 orang guru ke jenjang pendidikan strata satu (S1) dalam berbagai bidang studi. Adapun target yang ingin dicapai tidak lain untuk meningkatkan SDM, kualitas dan mutu pendidikan.

Dari jumlah guru sebanyak 10.423 orang yang ada di 901 sekolah dan 18 kecamatan di Kabupaten Rohil, 20 persen diantaranya sudah dikuliahkan untuk mengambil sertifikasi pendidikan sarjana dengan semua skala prioritas jenjang pendidikan mulai dari Play Grup, PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK serta perguruan tinggi dan sekolah tinggi yang ada di Kabupaten Rokan Hilir.

Karena itu, beliau mengingatkan kembali, fungsi dan peran guru sangat besar maka paradigma yang menempatkan guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sudah tidak relevan lagi. Ke depan, guru dipandang sebagai pekerja profesional. Tolak ukur peningkatan kinerja guru bisa dinilai melalui sertifikasi, pengkajian struktural maupun pengkajian fungsional. Maka guru akan mendapat pemberian insentif menurut urgensi dan kebutuhan setiap guru.

"Karena itu, dalam memantapkan soliditas dan solidaritas organisasi profesi guru yang kuat dan

bermartabat, dibutuhkan wadah seperti PGRI dengan tekad membangun kekuatan dan kebersamaan untuk mewujudkan guru profesional, sejahtera, dan bermartabat dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa," ungkapnya dalam suatu kesempatan.

Ke depan, menurutnya, kualitas guru untuk mempersiapkan lulusan peserta didik yang cerdas, berakhlakul karimah dan memiliki kemandirian serta tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dapat terwujud. Dan ini, menurut Suyatno, sudah menjadi tanggung jawab guru baik secara kelembagaan maupun secara individual. Karena eksistensi guru sendiri adalah menyiapkan generasi muda bangsa yang unggul dan kompetitif, cerdas dan aplikatif, sehingga mampu membawa Kabupaten Rohil sejajar dengan kabupaten/kota lainya di Provinsi Riau.

Pada kesempatan lain, Bupati H Suyatno menyampaikan, majunya pendidikan di Kabupaten Rohil sebagai bentuk kepedulian dari pemerintah daerah, yang setiap tahunya menganggarkan dana pengembangan pendidikan, peningkatan sarana prasarana sekolah dan penyetaraan jenjang pendidikan guru.

Seperti keberadaan kampus STAI Ar-Ridha di Bagansiapiapi, menurutnya, sangat membantu pemerintah daerah dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni telah menyediakan tempat kuliah bagi yang tidak mampu kuliah keluar daerah.

Pentingnya pendidikan bagi generasi muda pelajar menjadi simbol majunya suatu daerah, pemerintah daerah sendiri memiliki keinginan kuat membenahi dan memperbaiki sektor pendidikan khususnya di tingkat dasar.

Karena itu, eksistensi pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan setiap tahunnya yakni membantu kebijakan program anggaran terlebih bagi sekolah yang berada jauh dari jangkauan. Seperti sekolah di daerah pesisir di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kubu, Sinaboi, Bangko dan Pekaitan. Sejumlah sekolah di daerah itu, terang Suyatno, menjadi program skala prioritas.

Bupati juga mengintruksikan kepada Dinas Pendidikan Rokan Hilir melaksanakan kebijakan yang sudah direncakan pemerintah daerah yakni dengan menambah jumlah sekolah di setiap kecamatan dan memperbaiki infrastruktur fisik sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Rohil, Ir Aminuddin, menyampaikan hal yang kurang lebih sama. Menurutnya, untuk meningkatkan kualitas dalam kegiatan belajar-mengajar, pada awal Januari tahun ini setidaknya sudah ada 235 guru se Kecamatan Bagan Sinembah dan Kecamatan Simpang Kanan yang mengikuti kegiatan peningkatan mutu.

"Dari 235 guru terbagi atas 130 guru dari KKG (Kelompok Kerja Guru) SD, 60 Guru dari MGMP SMP dan 45 Guru dari MGMP SMA," katanya.

Kegiatan  yang digelar di gedung PGRI Bagansinembah tersebut menghadirkan narasumber tingkat Nasional yakni Afrizal Tani dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Pekanbaru. Kata Amiruddin, peningkatan mutu kualitas pendidikan didasari dari pendidik yakni guru. Untuk itu, pemerintah membuat beberapa kebijakan atau program, seperti program peningkatan mutu, program pendidikan sesuai lingkup standar nasional, uji kompetisi guru dengan tujuan pemetaan kualitas guru, pemerataan guru berkualitas dan lainnya.

Selain itu, salah satu upaya kantor Perpusatakaan dan Arsip untuk menumbuhkan kembangkan minat baca di tengah masyarakat adalah, dengan mengaktifkan perpustakaan keliling yang menggunakan mobil keliling pustaka, perpustakaan keliling mampu menjangkau seluruh wilayah kecamatan yang berada di Rohil.

Dari sekitar 16 kecamatan yang ada saat ini di Kabupaten Rohil, hanya dua kecamatan yang belum disambangi oleh pustaka keliling tersebut yaitu Pasir Limau Kapas (Palika) dan kecamatan Rantau Kopar. 

"Itu disebabkan akses jalan belum begitu baik jadi sulit untuk dijangkau kesana," kata Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Tuti Safitri.

Guna memenuhi kebutuhan pembaca, Perpustakaan daerah dan perpustakaan keliling sudah melakukan koleksi berbagai jenis buku mencapai belasan ribu dengan berbagai latar belakang atau disiplin ilmu. Banyaknya koleksi buku yang ada tidak terlepas guna memenuhi akses bagi masyarakat terutama adanya sekolah yang banyak di Rohil yang berkepentingan dengan keberadaan buku tersebut. 

Namun diakui, antuasisme masyarakat untuk membaca buku di pustaka masih dinilai rendah hal ini diperkirakan karena faktor letak gedung perpustakaan jauh dari tengah perkotaan atau masyarakat karena berada di kawasan Batu Enam Bagansiapiapi yang relatif sunyi setelah usainya jam kantor. 

"Yang banyak mengunjungi pustaka seperti kalangan pelajar, mahasiswa yang terbanyak mahasiswa dari kampus STAI Arridha. Selain itu untuk memudahkan bagi masyarakat yang ingin membaca buku kita buka layanan sampai sore sekitar pukul 17.30 wib," ujar Tuti.

Memang kalau dipikir perpustakaan lebih bagus di wilayah perkotaan namun letaknya harus strategis dan ada fasilitas penunjang lainnya. Pihak pustaka sejauh ini telah menyediakan layanan WIFI GRATIS untuk bisa diakses oleh pengunjung, hanya saja persoalan listerik yang kerap padam memaksa perlu dipersiapkan genset sebagai cadangan.

Upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu kualitas Sumber Daya Manusia, salah satunya dengan menyediakan sarana dan prasaranaperpustakaan, dengan tujuan menumbuh kembangkan minat baca pelajar dan masyarakat.

"Saya yakin jika pertumbuhan minat baca anak bertambah secara otomatis mutu kualitas SDM berkualitas, Ini semua tentunya sangat terkait dengan pendidikan secara tidak langsung," harapnya.(Adv/hms/ri)


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar