7.478 Siswa di Rohil Ikuti Ujian Nasional

Plt Sekda: Jangan Sampai Tahun Lalu Terulang Lagi

Plt. Sekdakab Rohil, Drs H Surya Arfan Msi, saat meninjau pelaksanaan UN di Rohil

ROKAN HILIR, RIAUBERNAS.COM - Tahun ini, Pemkab Rohil mengelar Ujian Nasional (UN) ke 7.478 peserta yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan. Dan di hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang dimulai Senin kemarin (4/4/2016) di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) masih menggunakan sistem manual berupa isian LJK.

"Para siswa yang mengikuti UN tingkatan SMA/Sederajat tahun ini sebanyak 7.478 peserta dari 107
sekolah yang ada di Rohil. Alhamdulillah, pelaksanaan UN berjalan lancar, sampai sejauh ini belum ada laporan baik dari pihak sekolah atau UPTD tentang adanya siswa yang tidak mengikuti UN karena sakit atau tersandung kasus," terang Kepala Dinas Pendidikan Rohil, Ir. Amiruddin, Selasa (5/4).

Amiruddin mengatakan, dari jumlah peserta sebanyak itu maka rinciannya SMA Negeri sebanyak 3.961 peserta, MAN sebanyak 91 peserta dan SMK Negeri sebanyak 261 peserta.

"Sementara untuk SMA Swasta sebanyak 1.132 peserta, MA Swasta 778 peserta dan SMK Swasta sebanyak 1.225 peserta, semua serentak dilaksanakan," katanya.

Amiruddin mengatakan, para siswa-siswi antusias mengerjakan soal yang telah disediakan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI).

Sementara itu, dalam peninjauan Plt Sekda, Surya Arfan bersama rombongan menemukan adanya kesalahan pada LJK yakni berupa penulisan nomor soal yang tidak berurutan di MAN Bagansiapiapi. Namun demikian, kesalahan-kesalahan itu telah diperbaiki dengan meminta para siswa untuk menuliskan nomor urutan yang salah di dalam LJK tersebut.

"Kesalahan-kesalahan yang ada harus disikapi secepatnya dengan meminta para guru pengawas untuk bersikap jeli," tandasnya.

Dia juga menegaskan kepada guru pengawas pelaksanaan UN harus bersikap jeli, kalau ada kesalahan pada LJK segera berkoordinasi dengan kepala sekolah atau Disdik agar bisa secepatnya diperbaiki.

"Guru pengawas jangan sampai lalai, karena akibatnya sangat fatal bagi tingkat kelulusan dan nilai yang nantinya diperoleh oleh siswa," tegasnya.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Rohil ini juga membeberkan kalau perolehan nilai UN pada tahun 2015 lalu hancur dan berada diurutan terakhir dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau diakibatkan kelalaian.

"Jadi jangan sampai perolehan nilai pada tahun lalu terulang lagi, karena target dan harapan kita tahun ini pelaksanaan UN mendapatkan nilai tertinggi dan memuaskan," harapnya.

Dia juga meminta kepada siswa-siswi jangan sampai memiliki pikiran bahwa semuanya bisa lulus walaupun mendapatkan nilai yang rendah.

"Ingat, nilai itu sangat menentukan dan menjadi tolak ukur bagi siswa untuk masuk ke perguruan tinggi, jika hanya sekedar lulus tetapi nilainya tidak bermutu maka jangan harap bisa masuk ke perguruan tinggi," ujarnya. (adv/hms/ar)



Editor    : Ai


[Ikuti RiauBernas.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar